KUPANG, HN – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) NTT, Riki Yanuarfi menyebut Kota Kupang dan Pulau Sumba menjadi daerah paling rentan terhadap penyebaran narkotika di NTT.
“Yang paling rawan dan sering pengiriman narkotika itu Kota Kupang dan Sumba,” ujar Riki Yanuarfi kepada wartawan di Kupang, Senin 13 November 2023.
Menurut dia, para tersangka yang sering ditangkap karena kasus narkotika cendrung terfokus pada dua wilayah tersebut, yakni Kota Kupang dan Sumba.
“Biasanya tersangka dari sana. Rata-rata dari Kota Kupang dan Sumba,” ungkap Riki Yanuarfi.
Dia menjelaskan, pengguna narkotika di NTT saat ini bervariasi, termasuk salah satu pengusaha yang sudah dihukum dan anggota masyarakat.
“Penggunanya ada dari pengusaha kemarin sudah divonis dan masyarakat yang dua job. Artinya memiliki usaha tetapi sebagai distributor narkotika juga,” ungkapnya.
BNNP NTT, kata dia, tetap berkoordinasi dengan Polres setempat dan PLBN untuk melakukan monitoring terhadap arus keluar masuk barang di perbatasan.
Sampai saat ini belum terdeteksi masuknya barang dari Timor Leste ke Indonesia. Justru sebaliknya dari Indonesia ke Timor Leste dengan 1kg ganja.
“Selama tahun 2023 kalau masuk dari Timor Leste ke Indoensia mungkin ada. Tetapi dari Indonesia ke Timor Leste itu satu kali, yaitu jenis ganja,” ungkapnya.
Meski demikian, kabar baiknya adalah ada 9 desa atau kelurahan di NTT yang berhasil menjadi desa bersinar, atau bebas dari narkotika.
Riki Yanuarfi menambahkan, meskipun ada desa yang bersih bersih, harus tetap waspada untuk mengatasi dan mencegah penyebaran narkotika di seluruh wilayah NTT.***