Berkunjung ke Lampung, Ayodhia Kalake Buka Pintu Investasi Kembangkan Buah di NTT

LAMPUNG, HN – Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake, mengunjungi PT Great Giant Pineapple (GPP) di Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Senin 26 Februari 2024.

Kunjungan ini dalam rangka meninjau lahan perkebunan serta melihat langsung pabrik proses produksi buah nanas, pisang dan jambu mulai tahap awal hingga pengemasan.

Ayodhia Kalake dalam kesempatan itu mengajak Pimpinan PT GPP untuk berinvestasi dan ikut mengembangkan potensi atau komoditas buah yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Di NTT, ada banyak sekali potensi komoditi di bidang pertanian dan perkebunan, namun belum dikerjakan dengan maksimal,” ujar Ayodhia Kalake.

Dia menyebut ada sejumlah produk unggulan di NTT seperti buah pisang, pepaya, manggis, mangga, nangka, alpukat, nanas dan jambu biji.

“Kalau buah pisang menjadi produksi terbesar mencapai angka hampir 230.000 ton per tahun,” ungkapnya.

Dia mengucapkan terima kasih karena sudah berkunjung dan melihat pabrik pengolahan nanas dan lahan perkebunan nanas, jambu hingga lokasi peternakan sapi.

BACA JUGA:  Pengurus KADIN NTT Periode 2021-2026 Resmi Dilantik

“Saya harapkan ini bisa diterapkan di NTT. Jadi kami undang PT GPP berinvestasi di NTT. Nanti bisa berkoordinasi dengan baik bersama kami,” jelasnya.

Ayodhia menambahkan, secara geografis, wilayah NTT sangat dekat ke Timor Leste dan Australia, sehingga bisa menambah nilai market baik dari produksi pengolahan buah ataupun market untuk ternak sapi.

Director of Corporate Affairs PT Great Giant Pineapple, Welly Soegiono, memberikan apresiasi atas kunjungan Penjabat Gubernur NTT dan juga merespon baik rencana investasi di Provinsi NTT.

“Terima kasih atas kunjungan Bapak Penjabat Gubernur NTT. Ini sangat baik juga sehingga bisa mengenal dan melihat langsung PT Great Giant Pineapple dan apresiasi juga sudah mengundang kami berinvestasi di NTT,” ujar Welly.

Welly menyebut tawaran investasi di NTT sangat menarik, Karama saat ini sudah berada di bagian barat Indonesia, yakni Lampung.

“Jadi sebaiknya kita kembangkan juga ke Indonesia Timur, untuk nantinya bisa dukung suplai produksi ke Jepang dan China,” jelasnya.

BACA JUGA:  Polisi Gagalkan Pengiriman 23 Calon PMI Ilegal ke Kalimantan Tengah

Namun sebelum investasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, pihaknya meminta untuk dibantu titik lokasi dan koordinat yang tepat.

“Jadi nanti kita buatkan desk study, selanjutnya disampaikan kepada Bapak Penjabat Gubernur NTT,” ungkap Welly.

Dia menyebut beberapa hal yang patut diperhatikan adalah luas lahan yang ideal harus 1 hamparan dan kurang lebih 5000 Ha.

“Tapi kalau 1000 Ha secara terpisah dan berdekatan itu bisa juga. Lahannya juga tidak bisa yang berbukit-bukit atau curam,” terangnya.

“Lahan harus landai dengan kemiringan maksimal 80 persen. Kita juga harapkan agar keterlibatan petani lokal menjadi salah satu prioritas,” tambah Welly.

Selain itu, kata dia, akses jalan juga menjadi bagian penting, agar kondisi buah atau olahan yang sudah diproduksi tetap terjaga.

“Ini sangat penting karena produksinya itu harus tetap dalam kondisi yang bagus dengan baik sampai ke konsumen,” jelas Welly.

BACA JUGA:  Jadwal Kapal Fery dan Kapal Cepat di NTT Per 10 November 2022

Dia juga berharap pemerintah membangun pelabuhan modern sesuai standar perdagangan, karena 95 persen perdagangan dunia melalui jalur laut.

“Dengan adanya pelabuhan yang baik di NTT, saya kira akan sangat membantu pemasaran atau market kami melalui wilayah Indonesia timur ke luar negeri,” tandasnya.

Untuk diketahui, PT Great Giant Pineapple merupakan sebuah perusahaan agrobisnis industri terintegrasi yang bergerak dalam bidang perkebunan.

PT GPP juga menempati lahan seluas 32.000 Ha dengan dominan pada tanaman nanas. Juga ada sebagian lahan untuk pisang, jambu biji dan pepaya.

Dari luas lahan itu, kemampuan produksi (panen) rata-rata mencapai 2.500 hingga 3.000 ton per hari.

Perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 27 ribu orang ini juga dikenal memproduksi buah kaleng dan juga jus dengan produk dari nanas, jambu, pisang serta beberapa buah lainnya.

Kini hasil produksinya sudah ekspor ke 65 negara diseluruh dunia.***

error: Content is protected !!