KUPANG, HN – Ketua Dewan Pembina DPW PSI NTT, Jane Natalia Suryanto, secara resmi mendaftar sebagai bakal calon wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kantor DPW PAN NTT, Sabtu 4 Mei 2024.
Usai mendaftar, Jane optimis jika Koalisi Indonesia Maju (KIM) berpeluang lanjut di Pilkada NTT, karena PAN merupakan bagian dari koalisi yang sudah mengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Meski demikian, Jane Natalia mengaku tetap membuka diri dan berkomunikasi dengan partai lain di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Tentu kita bangun komunikasi dengan semua partai, terutama prioritasnya adalah Koalisi Indonesia Maju, dan kami di PSI dan PAN tergabung dalam satu koalisi,” jelasnya.
Menurut dia, PSI saat ini memang memperoleh 6 kursi, sedangkan PAN 4 kursi. Namun untuk mengusung satu paket di Pilgub membutuhkan 13 kursi.
“Sehingga kita juga membuka diri terhadap koalisi di luar Koalisi Indonesia Maju. Tetapi semua itu tergantung pada situasi daerah,” ungkapnya.
Dia menyebut alasan mendaftar sebagai calon wakil gubernur karena merasa cukup tahu diri. Dengan posisi PSI sebagai partai dengan 6 kursi, mereka menghormati partai-partai besar lain dengan kursi lebih banyak.
“Saya merasa cukup tahu diri. Kami PSI 6 kursi. Ada partai besar yang 9 kursi, 7 kursi jadi kita hormati mereka. Jadi saat ini posisi kita pas di nomor 2,” jelasnya.
Jane juga menyoroti pentingnya pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan. Menurutnya, akar dari banyak masalah di NTT adalah kemiskinan.
“Karena masalah stunting, kesehatan dan pendidikan itu penyebabnya adalah kemiskinan. Jadi yang paling utama adalah kita tangani masalah kemiskinan itu,” tandasnya.
Sekretaris DPW PAN NTT, Marthen Lenggu, memberikan apresiasi terhadap langkah Jean Natalia. Menurutnya, belakangan Jean merupakan sosok yang populer di kalangan politisi NTT.
“Ibu Jane seorang perempuan luar biasa, karena beberapa waktu terakhir, dia cukup populer di kalangan politisi NTT,” ungkapnya.
Dia berharap kehadiran Jane di panggung politk NTT dapat membawa perubahan positif, terutama pada sektor kesehatan, pendidikan dan kemiskinan, jika terpilih nanti menjadi wakil gubernur NTT.
“Kami harap ibu Jane ketika diberikan kesempatan untuk mengabil bagian, bisa menyesuaikan perosalan persoalan yang ada di NTT,” terangnya.
Karena, kata dia, pemilu bukan sekedar memilih pemimpin semata. Namun ajang itu merupakan proses mencari pemimpin yang punya niat membangun NTT.
Dia menyebut pihaknya DPW PAN hanya melakukan proses administratif, dan nantinya dikirim ke DPP untuk proses lebih lanjut sehingga mendapatkan SK.
“Karena PSI dan PAN bagian dari KIM dan komunikasi antara para Ketum cukup baik, maka seandainya dari DPP berikan kesempatan Jane Natalia maju dari PAN, kami siap ikut,” tandasnya.***