KUPANG, HN – Sepak bola Indonesia memiliki sederet ‘bidadari’ lapangan hijau, salah satunya Ayu Lidya Agustin Meok, chaptain sekaligus palang pintu atau bek tangguh milik Unsa Women FC.
Ayu Lidya, gadis cantik kelahiran Bali berdarah Rote ini berhasil mengantar Unsa Women FC merengkuh gelar juara di ajang Piala Pertiwi, Minggu 5 Mei 2024.
Selain membawa Unsa Women merengkuh mahkota juara, Ayu juga berhasil membawa timnya melenggang ke tingkat nasional.
Ayu Lidya, putri dari Hasri Meok ini memang dikenal sebagai wanita yang memiliki segudang prestasi di bidang olahraga, khususnya sepak bola wanita.
Dia pernah dipanggil ke Jakarta untuk mengikuti Training Center atau TC Tim Nasional (Timnas) PSSI, dan mengawali debut karirnya di Bali United Women 2019 lalu.
Ayu piawai mengolah si kulit bundar, dan menjadi benteng pertahanan tangguh. Dia juga pernah mengawal lini belakang Persebaya Putri.
Selain itu, Ayu Lidya pernah mendapat kontrak berdurasi dua tahun bersama Persis Solo Putri. Tangguh di lini belakang, dia sempat ditawari klub Eropa FC Spartak Women Bosnia.
Dia berharap sekap bola putri Indonesia lebih maju, minimal ada kompetisi liga putri seperti tahun 2019, terutama untuk sepak bola di NTT lebih maju.
Partai Final Unsa FC Vs PSIS Semarang
Partai final yang mempertemukan Unsa FC dan PSIS Semarang Women berhasil dimenangkan Unsa FC melalui drama adu penalti.
“Senang, teman-teman mengeluarkan yang terbaik di lapangan, sehingga kami bisa mendapatkan hasil yang terbaik juga (juara, Red). Harapan semoga di nasional nanti kami bisa bawa nama Unsa jadi juara,” ujar Ayu.
Pencapaian Unsa FC Women ini jelas mengikuti jejak wakil Solo lainnya, yakni Persis Solo Women. Tahun lalu Srikandi Sambernyawa -julukan Persis Women- menjadi juara di ajang serupa.
Di mana Persis Women juara Piala Pertiwi zona Jateng musim 2022 yang digelar tahun lalu, usai menang 7-0 atas PSIK Klaten Putri.
Tahun ini Persis Women sudah dibubarkan karena tak ada kejelasan kompetisi Liga 1 Putri. Menariknya para pemain Persis Women saat ini banyak yang membela Unsa FC Women.
Mulai dari Fani, Riska Aprilia, Bunga Syifa, Ayu Lidya, Armita Dwi Oktavianti, Natasia Suci, Dian Khusnul Solikah, hingga si kembar Annisa Salmabilla dan Annisa Salsabilla.
Jalan Unsa Women untuk jadi juara tak mudah dilalui. Di babak penyisihan grup B, Unsa Women memulai langkah dengan ditahan seri PSIS Women 1-1 (1/5).
Bersyukur mereka bangkit dengan menang telak 7-0 melawan Bintang Timur Women asal Kabupaten Pekalongan di game kedua (3/5).
Di Babak semifinal, jalan Unsa Women ke babak final ditentukan usai menang 4-0 atas Djarum Women FC asal Kudus, 3 Mei lalu.
“Perjuangan yang sangat luar biasa, hasil ini bukti kerja keras semua pemain. Apa yang kami harapkan dan inginkan akhirnya bisa tercapai,” Pelatih Unsa Women Yoni Edi.
Dia mengakui sangat berharap program yang diinisiasi oleh PSSI Jateng ini bisa diikuti provinsi lainnya. Dia cukup optimistis kedepannya sepak bola wanita di Indonesia bisa lebih maju lagi.
“Harapannya semoga kedepan program sepak bola wanita ditingkatkan lagi agar bisa rutin ada kompetisi. PSSI sudah berbenah dengan mendatangkan pelatih dari Jepang (Satoru Mochizuki) untuk timnas, jadi semoga di daerah banyak bakat yang muncul dan bisa ada kompetisi resmi yang rutin bergulir nantinya,” harapnya.***