Maju Calon Bupati Lembata, Jhon Batafor Resmi Daftar di Partai NasDem

Jhon Batafor saat mendaftar Calon Bupati Lembata di DPW NasDem NTT (Foto: Eman Krova)

KUPANG, HN – Jhon Batafor resmi mendaftar sebagai Bakal Calon (Balon) Bupati Kabupaten Lembata periode 2024-2029 di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin 6 Mei 2024.

Usai pendaftaran, Jhon Batafor mengatakan ia memilih maju sebagai calon Bupati Lembata karena ingin mencari kapasitas yang lebih besar untuk membantu lebih banyak masyarakat.

Menurut dia, menjadi bupati pasti peran intervensinya jauh lebih besar, ketimbang anggota DPRD. Apalagi perolehan suara NasDem di Pemilu lalu tidak mendapat kursi pimpinan DPRD.

“Sehingga, saya ingin perluas kapasitas untuk bisa bantu lebih banyak orang,” ujar Jhon Batafor kepada wartawan di Kupang usai mendaftar.

Dia mengaku sebagai anggota DPRD tentu memiliki kapasitas yang terbatas, karena hanya bisa membantu masyarakat di Dapilnya. “Sehingga saya mau perluas kapasitas lewat eksekutif,” jelasnya.

Dia menjelaskan, ada banyak hal yang menjadi fokus di Kabupaten Lembata, termasuk pada sektor pendidikan dan kemiskinan.

Selain itu, kata dia, ada sekat primordial, dimana mayoritas masyarakat Lembata masih memilih berdasarkan keterwakilan wilayah. “Jadi sekat-sekat ini saya mau terobos, karena saya mau jadi pemecah disitu,” terangnya.

BACA JUGA:  FKUB dan MUI Rote Ndao Ajak Masyarakat Jaga Kerukunan Jelang Pemilu 2024

Jhon menyebut, banyak yang memberikan saran agar tidak terburu-buru maju sebagai Calon Bupati Lembata. Lebih baik berproses dan belajar dulu sebagai anggota DPRD.

“Tetapi disitu membuat saya semakin semangat dan ingin membuktikan bahwa opini yang mereka bangun itu tidak benar,” tegasnya.

Jhon Batafor menyebut sempat mendapat dua award penghargaan sebagai figur terbaik se Indonesia, dan award figur sebagai figur terbaik se Asia.

“Jadi saya pikir pantas dan harus percaya diri. Karena manusia se Asia saja akui saya sebagai figur terbaik, apalagi untuk kelas Lembata, saya pikir sangat bisa dan sangat siap,” ungkapnya.

Berbuat Lewat Taman Daun

Sebelum terjun ke dunia politik, Jhon Batafor merupakan orang yang selalu membantu dan berbagi dengan masyarakat lewat komunitas Taman Daun.

BACA JUGA:  PAN Jadi “Magnet” Para Kontestan Pilkada, Mulai dari Politisi Beken Hingga Pensiunan Polri

Meski demikian, Jhon mengaku kapasitasnya sangat terbatas jika hanya membantu masyarakat lewat komunitas Taman Daun.

Menurut dia, setiap hari pasti ada banyak orang susah yang datang. Misalkan dari 10 orang yang datang, dia hanya bisa mengakomodir satu orang, karena memang kapasitasnya terbatas.

“Karena, kita di Taman Daun bukan lembaga berbadan hukum yang punya donatur tetap,” jelasnya.

Dia mengatakan, jika ia diberi mandat oleh rakyat, maka dia akan membangun Kabupaten Lembata tanpa berharap dari alokasi anggaran pusat atau APBN.

“Kalau hanya harap anggaran dari pusat, maka kita menjadi manusia yang tidak produktif. Sebab, hari ini saya melihat dari pemimpin sampai masyarakat, kita masih berada pada tataran konsumtif. Kita bukan produktif,” ungkapnya.

“Sehingga itu yang membuat saya tertantang untuk menjadi pemimpin yang mampu mengayomi semua instansi dan masyarakat untuk bisa lebih produktif,” jelas Jhon menambahkan.

Jika perilaku produktif itu ditanamkan, maka secara otomatis semua sumber kekayaan alam di Lembaga pasti bisa dikelola dengan baik.

BACA JUGA:  Tugas Ayodhia Jelang Tahun Politik: Fasilitasi Pemilukada dan Jaga Netralitas ASN

“Makanya saya bangun komunitas dan bantu ratusan rumah bahkan ribuan itu kita lewat namanya semangat gemohing atau gotong royong. Dan itu sukses, sehingga moto saya hari ini tu The Power of Gemohing,” terangnya.

Karena kekuatan gemohing, kata dia, mampu menerobos segala keterpurukan, karena sudah buktikan selama bertahun tahun di Taman Daun.

“Kita bisa hanya lewat gotong royong. Ini sudah warisan leluhur tetapi lenyap di tengah era modernisasi dan individualistik yang sangat tinggi,” ungkapnya.

“Jadi kerja sama dan gotong royong ini yang saya pakai. Karena itu saya akan aplikasikan dalam sistem kerja pemerintah daerah,” tambah Jhon.

Taman daun didirikan ajak tahun 1987 dengan fokus pada tiga bidang penting, yakni di sektor pendidikan, humanity dan lingkungan.

“Tiga ini kita fokus, dan saya pikir urus Lembata kalau sudah pengalaman di tiga bidang ini maka selesai bagi saya,” terangnya.***

error: Content is protected !!