JAKARTA, HN – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Jumat, 10 Mei 2024.
Dalam acara ini, bakal calon kepala daerah (Bacakada) dari seluruh Indonesia yang telah mendaftar di PAN berkumpul untuk menerima rekomendasi dari Ketua Umum (Ketum) PAN, Zulkifli Hasan.
Salah satu Bacakada yang mendapat rekomendasi adalah Fransiskus Xaverius Lara Aba, yang mendaftar sebagai Bakal Calon (Balon) Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di DPW PAN NTT pada 30 April 2024 lalu.
Frans Aba bukan sekedar figur yang energik dan milenial, tetapi memiliki gagasan segar dengan visi misi pembangunan tentang NTT.
Visi misi Fans Aba mulai dibaca secara luas lewat sebaran softcopy di berbagai media sosial, dan dianggap membawa harapan bagi masa depan NTT.
Menurut Frans Aba, ia memiliki latar belakang utama sebagai akademisi, peneliti, dan konsultan pembangunan yang secara khusus berkonsentrasi di bidang pengembangan ekonomi.
”Saya mengajar di Atma Jaya Jakarta, sebuah kampus yang tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga serius membangun karakter dan fondasi moral keagamaan bagi Mahasiswa dan para karyawannya,” ujar Frans Aba.
Sedangkan di PAN, kata dia, para kader atau siapapun yang terlibat atas nama PAN selalu diajak untuk memegang teguh teladan hidup beragama dan bermoral.
Dia menyebut cita-citanya untuk membangun NTT sejalan dengan denyut nadi PAN, yaitu membangun kedaulatan rakyat dengan berakar pada moral, agama, kemanusiaan dan kemajemukan.
“Jadi kedatangan saya di PAN adalah bentuk apresiasi sekaligus panggilan moral langsung dari Partai untuk untuk bersinergi dan bergandengan tangan,” ungkapnya.
Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hazan menyebut siapapun yang dicalonkan oleh PAN, harus bersinar seperti matahari, apalagi PAN selalu mengusung figur yang muda.
Sehingga, kata dia, tidak heran bagi banyak kalangan, iklim yang dihidupi di dalam PAN menjadi pintu masuk sekaligus ruang kondusif bagi Frans Aba untuk turut direkomendasi PAN, terutama yang hari-hari ini dinilai sebagai perwakilan generasi muda.
Lebih lanjut, menurut Sulkifli, PAN adalah partai yang kian mengusung tokoh-tokoh muda, juga yang dari perwakilan perempuan sebagai calon pemimpin.
“Karena itu PAN tidak heran, PAN itu menggembirakan, PAN itu banyak tokohnya. Logo matahari yang digunakan PAN justru punya makna yang baik untuk memberi sinar kebaikan untuk banyak orang,” jelasnya.
Zulkifli mendoakan agar semua bacakada bisa berhasil dan sukses, karena itulah yang ingin dicapai PAN. Dia menyebut PAN juga tidak akan meminta proyek apapun.
“Kami hanya meminta untuk berjuang bersama, supaya cita-cita 2045 Indonesia jadi negara besar dan maju dicapai. Sekali lagi, doa saya semoga jadi matahari, terbit dan terbenam tidak pernah ingkar janji. Berilah pelayanan,” tandas Zulkifli.***