JAKARTA, HN – Bakal Calon Gubernur (Bacagub) NTT, Fransiskus Xaverius Lara Aba menerima undangan istimewa dari Ketua Umum (Ketum) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Oesman Sapta, Kamis 23 Mei 2024.
Undangan itu tidak sekedar bersilaturahmi, tetapi merupakan momen penting, dimana DPP Hanura secara resmi memberikan rekomendasi kepada Frans Aba untuk maju sebagai calon gubernur NTT.
Rekomendasi pencalonan Frans Aba sebagai calon gubernur NTT itu tertuang dalam surat resmi nomor SR / 085 / DPP – HANURA / V / 2024.
Frans Aba sendiri menyambut baik langkah berani yang diambil oleh Partai Hanura. Dia menyatakan rasa terima kasih kepada Oesman Sapta dan seluruh jajaran Partai Hanura, baik di tingkat pusat maupun daerah, termasuk Ketua DPW Hanura NTT, Refafi Gah.
Frans Aba meyakini bahwa langkah Partai Hanura merupakan pilihan yang tepat dalam mendukung visi dan misinya untuk membangun Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Ini langkah yang berani dari Partai Hanura, sekaligus pilihan tepat dan benar bagi saya ketika meminta dukungan dari partai ini,” ujar Frans Aba.
Lebih lanjut, Frans Aba menegaskan bahwa rekomendasi tersebut bukan hanya merupakan kepercayaan, tetapi juga tanggung jawab besar baginya.
Dia berkomitmen untuk menguatkan soliditas dalam membangun NTT, sejalan dengan prinsip-prinsip etika politik yang dipegang teguh oleh Partai Hanura.
“Hanura telah menunjukkan bahwa etika politik yang mereka pegang adalah soliditas perjuangan. Buktinya hingga kini Hanura masih bertahan di tengah terombang-ambingnya politik nasional maupun regional,” jelasnya.
Frans Aba juga menyebut semangat yang sama antara dirinya dengan Partai Hanura dalam membangun Provinsi NTT yang saat ini tengah menghadapi banyak tantangan.
Menurut Frans Aba, semangat dan komitmen untuk membangun NTT adalah hal yang mendasar bagi dirinya dan Partai Hanura.
“Jadi saya kira kalau hati saya sudah terpanggil untuk NTT, maka tidak ada jalan lain selain maju,” tegas Frans Aba.
Dia menekankan bahwa visi perjuangan mereka adalah untuk kepentingan masyarakat NTT, dan bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
“Saya dan Hanura punya semangat yang sama untuk bangun NTT yang terombang ambing ini. Basis perjuangan kami jelas, yaitu punya hati untuk NTT, bukan punya peti,” tandasnya.
Ketum DPP Partai Hanura, Oesman Sapta mengatakan, baik kader maupun non kader, mereka memiliki tanggung jawab yang sama untuk membangun masyarakat.
Untuk diketahui, kehadiran sosok Frans Aba, seorang akademisi, ekonom dan konsultan pembangunan ini menjadi alternatif baru bagi masyarakat NTT ketika hendak memilih pemimpin baru.
Rekam jejak Frans Aba punya daya jual tersendiri, dimana tidak ditemukan beban politik masa lalu dalam karirnya atau isu-isu negatif lain semacam menjadi boneka dari tokoh-tokoh politik tertentu.
Frans bersih dari rumor dan catatan-catatan demikian, bahkan dengan seperangkat gagasan visi-misi yang telah disiapkan di share ke publik, justru menjadi tanda bahwa memang NTT sudah saatnya dibangun dengan konsep dan strategi yang jelas.***