KUPANG, HN – Hasil survei terbaru dari Voxpol Center menyebut banyak pemilih di Provinsi Nusa Tenggara Timur di Pilkada serentak 2024 masih toleran terhadap praktik ‘politik uang’. Survei ini dilakukan antara 23 Juli hingga 1 Agustus 2024.
Berdasarkan hasil survei itu, ditemukan sebanyak 75 persen responden diperkirakan akan menerima uang dari calon kepala daerah, sementara 13,2 persen menolak praktik ini.
Meski demikian, mayoritas pemilih atau masyarakat tetap berkomitmen untuk memilih calon sesuai dengan hati nurani mereka.

Artinya, mereka mungkin menerima uang dari calon tertentu, tetapi tetap memilih berdasarkan penilaian pribadi.
Sebagian besar masyarakat lebih memilih calon berdasarkan rekam jejak dan track record daripada hanya karena iming-iming materi.
Dari 75 persen, sebanyak 30,5 persen responden akan menerima uang namun memilih calon sesuai hati nurani mereka, dan 23,2 persen menerima uang namun memilih calon lain yang memberikan uang lebih besar.
Sedangkan 21,3 persen akan menerima dan memilih calon yang memberi uang, dan 13,2 persen yang menolak menerima uang dari calon atau kandidat tertentu.
Dari survei yang sama, ditemukan juga 64,2 persen responden yang mengaku tidak menerima uang pada Pilkada sebelumnya.
Sedangkan 35,8 persen mengaku menerima uang dari calon dengan besaran lebih dari Rp150 ribu.***