KUPANG, HN – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar pidato kemerdekaan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke 79 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake, mengajak seluruh rakyat sebagai bagian dari komponen bangsa untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dalam bingkai NKRI.
“Melalui perayaan HUT RI ini, saya ajak kita semua untuk menjaga semangat persatuan, persaudaraan dan persatuan dalam menghadapi semua tantangan,” ujar Ayodhia Kalake, Kamis 15 Agustus 2024.
Menurut Kalake, masyarakat juga harus semakin kokoh menjaga semangat persatuan dan gotong royong untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
“Karena sekarang sudah ada pergantian presiden dan wakil presiden, yang akan dilantik bulan Oktober 2024,” jelasnya.
Dia menjelaskan, sejak dilantik jadi Penjabat Gubernur NTT, ia bersama jajaran pemerintah terus berupaya dan kerja keras melanjutkan beberapa agenda pembangunan di NTT.
Waktu satu tahun, kata dia, buka waktu yang lama untuk mengurai berbagai permasalahan yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Tetapi melalui koordinasi, semangat kerja sama dan kolaborasi, kami mampu menyelesaikan beberapa pembangunan, dengan berpedoman pada aturan dan regulasi yang ada,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan beberapa capaian atau program kerja yang dilakukan selama satu tahun menjabat sebagai Penjabat Gubernur NTT.
Kalake menyebut tingkat pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan dua tahun 2024 mencapai 4,30 persen, bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
“Kalau kita bandingkan dengan triwulan sebelumnya, maka di tahun 2024 ini mengalami pertumbuhan sebesar 7,35 persen,” ungkapnya.
Pertumbuhan ekonomi di NTT, kata dia, berlangsung dalam inflasi yang bisa dikendalikan. Pada bulan Juli 2024, inflasi NTT 0,85 persen.
“Ini merupakan prestasi dan capaian luar biasa, karena NTT terbaik kedua di antara provinsi lain yang ada di Indonesia,” terangnya.
Persentase kemiskinan NTT juga menurun dari 19,96 persen di tahun 2023 menjadi 19,8 persen atau berkurang jadi 0,48 persen.
Sedangkan tingkat kemiskinan ekstrim pada tahun 2023 mengalami penurunan mencapai 3,93 persen dibanding dengan tahun 2022.
“Jadi kita harus optimis dalam membangun daerah ini. Kita harus fokus untuk melawan stunting, kemiskinan, dan keterbelakangan yang ada di NTT. Harus sungguh – sungguh memanfaatkan sumber daya yang ada,” tandasnya.***