Melki dan Deretan Kerja Nyata Selama Lima Tahun Menjadi Wakil Rakyat

Melki Laka Lena meletakan batu pertama pembangunan RS Pratama di Ruang, Kabupaten Ngada (Foto: Ist)

KUPANG, HN – Lima tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk memahami denyut nadi rakyat. Bagi Melki, Senayan adalah panggung perjuangan, dimana setiap langkahnya meniti di atas titan amanah yang sarat beban. Ia datang sebagai putra daerah, membawa cita-cita besar untuk Nusa Tenggara Timur. Kini perjalanan itu telah sampai di ujung. Melki resmi tinggalkan panggung parlemen, Minggu 22 September 2024.

Melki memilih jalan sunyi. Jalan yang tak gemerlap namun penuh tanggung jawab. Suara-suara kecil dari pelosok NTT yang kerap tertelan bisingnya hiruk pikuk ibu kota, tak pernah lepas dari perhatiannya. Nusa Flobamora selalu menjadi denyut nadi perjuangan Melki di gedung megah Senayan.

Di sana, Melki tak hanya sekedar hadir. Tetapi lebih dari itu, menjadi jembatan penghubung aspirasi rakyat dengan hiruk-pikuk kota metropolitan Jakarta. Sebagai wakil rakyat, Melki bagaikan simbol harapan bagi tanah kelahirannya yang kerap kali luput dari perhatian para penguasa.

Ketika mengemban amanah rakyat di DPR RI, ada jejak yang tak terhapus. Ada gagasan dan kerja keras Melki untuk membawa perubahan daerahnya. Namun, dibalik itu semua, satu hal yang selalu ia bawa pulang dalam hati adalah kerinduan untuk kembali melayani rakyat Nusa Tenggara Timur.

Ada harapan yang tumbuh. Bahwa Laka Lena akan segera menorehkan jejak baru. Kali ini bukan di Senayan, tetapi di bumi Flobamorata. Bak sebatang pohon yang menumbuhkan akar baru, Melki ingin pulang membangun NTT dari dekat.

Bagi Melki Laka Lena, lembaran terakhir di Senayan hanyalah awal dari kisah baru yang akan ia tulis untuk NTT, kisah tentang tanah yang penuh kekayaan, tentang harapan yang tak pernah padam, dan tentang tangan-tangan yang tak pernah lelah bekerja untuk kesejahteraan bersama.

Hari ini, dalam diam, Melki memaksimalkan detik-detik akhir masa baktinya sebagai anggota DPR RI dengan menuntaskan tugasnya bersama tiga kemitraan penting via layar zoom meeting. Melki menyapa 1800 jiwa yang tersambung lewat jaringan digital. Ia ingin tegaskan, tanggung jawabnya sebagai pelayan rakyat tak berhenti meski waktunya di Senayan telah usai.

BACA JUGA:  Melki Laka Lena Siap Wujudkan RS Pratama Tanah Li Ende Jadi Rumah Sakit Rujukan

Tidak saja meninggalkan jejak politik di tingkat nasional, Melki juga meninggalkan warisan nyata bagi tanah kelahirannya. Di bidang kesehatan, jejak dan sidik jari Laka Lena terpahat jelas, memberikan banyak manfaat nyata untuk masyarakat.

Bahkan, di hari terakhirnya, Melki masih menorehkan sejarah, dengan meletakkan batu pertama pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) GMIT Betlehem Oesapa, di Kota Kupang.

Di bawah kolong langit Kota Kupang, tangan Melki kokoh memegang batu, menyusunya dengan keyakinan bahwa inilah pondasi bagi masa depan Nusa Tenggara Timur yang lebih baik. Langkah kecil yang akan membawa perubahan besar.

Prosesi peletakan batu pertama pembangunan BLK GMIT Betlehem ini dihadiri Penjabat Walikota Kupang, Linus Lusi, serta ratusan warga yang turut menyaksikan momen tersebut.

Disana hadir pula harapan. Harapan bahwa NTT tidak akan lagi sekedar menjadi provinsi di bagian timur Indonesia yang terpinggirkan, tetapi akan berdiri sejajar dengan daerah lain di Indonesia, dan rakyat NTT akan semakin kuat menapak di tengah laju zaman.

Seiring dengan tugas yang dituntaskan hingga akhir, Melki Laka Lena meneguhkan dirinya sebagai seorang pemimpin yang tak hanya bicara, tetapi bertindak dengan bukti dan aksi nyata.

Dalam benaknya, terpatri satu hal: NTT yang ia cintai layak mendapat lebih. Banyak hal yang sudah dilakukan sebagai aksi nyata bahwa meski melangkah keluar dari Senayan, ia tetap berada bersama rakyat untuk masa depan NTT.

Tinta Emas Laka Lena untuk NTT

Lima tahun mengabdi di Senayan, sosok Melki Laka Lena muncul bagai seorang pelukis yang menorehkan kuasnya pada kanvas putih dengan guratan tinta emas.

Laka Lena sudah menggoreskan banyak karya. Dia memperjuangkan kesejahteraan dan sejumlah fasilitas kesehatan bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur.

Ditengah hiruk pikuk politik, Melki hadir bagai oase, dan membawa harapan bagi Nusa Tenggara Timur yang seakan terpinggirkan.

BACA JUGA:  MELKI-JOHNI Siap Wujudkan Program Prabowo-Gibran Bangun Rumah Layak Huni di Daratan Timor

Ada banyak hal yang diperjuangkan Melki Laka Lena saat menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI.

Putra Flores Ende ini pernah menjadi Ketua Panja RUU Kesehatan, yang pada akhirnya disahkan jadi Undang-undang.

Dalam sunyi senyap ruang parlemen, Melki menyisipkan sejuta harapan untuk kesejahteraan masyarakat Nusa Tenggara Timur.

Tidak hanya sekedar retorika, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengiringi perjuangannya dengan tindakan atau aksi nyata untuk masyarakat.

Kota Kupang yang selama ini menanti sentuhan di bidang kesehatan, kini tersenyum lebar dengan hadirnya Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Ben Mboi.

Rumah Sakit yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo ini menjadi simbol harapan dan bukti nyata pengabdian Melki untuk NTT.

Presiden Jokowi saat itu mengapresiasi perjuangkan Melki Laka Lena yang sudah menghadirkan RSUP Ben Mboi di Kota Kupang, NTT.

“Rumah sakit ini menghabiskan anggaran Rp420 miliar. Ini tentu atas persetujuan DPR RI. Terima kasih pak Melki,” ujar Presiden Jokowi waktu itu.

Tidak berhenti disitu, enam Rumah Sakit Pratama pun dibangun di berbagai pelosok NTT, seperti di Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Manggarai, Malaka, Kabupaten Kupang dan Ngada.

Melki bagaikan seorang arsitek ulung, dia menata setiap sudut NTT dengan penuh perhatian, untuk memastikan semua masyarakat wajib mendapat akses kesehatan yang layak.

Puluhan Puskesmas Prototipe dan ratusan Pustu di Nusa Tenggara Timur juga turut direnovasi dengan fasilitas kesehatan yang lengkap.

Melki memastikan setiap Puskesmas dan Pustu harus beroperasi dengan baik, sehingga menjadi tempat yang layak untuk pengobatan masyarakat.

Melki juga menyalurkan puluhan ribu paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita. Ia menyadari, di balik generasi sehat, terdapat gizi yang tercukupi sejak dini.

Di tengah badai pandemi, Melki datang membawa bantuan alat kesehatan, obat-obatan, alat pelindung diri (APD), dan rapid antigen ke RS, Puskesmas, klinik, lembaga keagamaan, pendidikan, serta TNI Polri.

BACA JUGA:  BPOM Kupang Gelar Bimtek Pemilihan Duta Kosmetik dan Jamu Aman Tahun 2022

Melki menjadi perisai, melindungi para pejuang tenaga kesehatan (nakes) yang berada di garda terdepan saat pandemi Covid-19. Tak hanya itu, Melki juga memfasilitasi vaksinasi gratis Covid-19 bagi 200.000 masyarakat NTT.

Ia menjadi penyelamat di tengah gempuran pandemi, membawa perlindungan bagi ribuan nyawa yang terancam. Melki juga menyalurkan puluhan ribu paket sembako untuk masyarakat yang terdampak covid-19.

Di tengah kesulitan, ia hadir sebagai penolong, memberikan secercah harapan bagi mereka yang membutuhkan.

Melki Laka Lena memahami bahwa kesehatan saja tidak cukup. Ia turut memperjuangkan pembangunan balai latihan kerja (BLK) skala nasional dan 26 unit BLK di seluruh NTT.

Dengan ini, Melki membuka pintu kesempatan, memberikan keterampilan dan harapan baru bagi masyarakat NTT.

Bantuan untuk 261 kelompok usaha (TKM) dan 37 kelompok padat karya di seluruh NTT juga menjadi bukti nyata perhatian Melki terhadap ekonomi rakyat.

Melki juga menginisiasi program bedah rumah untuk 168 rumah tidak layak huni serta pembangunan puluhan MCK sehat di NTT.

Dia membawa martabat bagi masyarakat, memastikan setiap orang memiliki tempat tinggal yang layak dan fasilitas sanitasi yang memadai.

Selain itu ada beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk ribuan siswa SD hingga SMA, kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk puluhan ribu orang dengan iuran gratis selama 3 bulan, serta memfasilitasi 819 orang untuk mengikuti Program Kartu Prakerja.

Melki memberikan pendidikan dan jaminan sosial, mempersiapkan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda NTT.

Kegiatan kemitraan di 321 lokasi bersama mitra BKKBΝ dan ΒΡΟΜ juga menunjukkan komitmen Melki untuk bekerja sama dan memperkuat jaringan demi kemajuan NTT.

Lima tahun mengabdi di Senayan, Melki terus berkarya, dan berdiri sebagai simbol perjuangan untuk mengukir masa depan, serta membawa perubahan dan harapan bagi NTT.***

error: Content is protected !!