KUPANG, HN – Paket calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma siap memberdayakan anak-anak muda untuk membangun NTT.
Calon Gubernur NTT Melki Laka Lena menyampaikan, ia merasa bersyukur mengawali masa kampanye dengan bertemu anak-anak muda lintas daerah di Kota Kupang.
Menurut dia, anak-anak muda adalah tonggak pembangunan daerah. Sehingga ia bersama Johni Asadoma berkomitmen untuk melibatkan anak-anak muda, untuk melaksanakan program hilirisasi di NTT.
Lewat program hilirisasi di tingkat desa, semua sumber daya alam atau produk-produk di desa, akan diolah menjadi bahan jadi agar dikirim ke luar daerah dengan harga yang lebih baik.
“Adik-adik mahasiswa menjadi penting, karena kalau kami mendorong anggaran di tingkat desa untuk mengelola hilirisasi di tingkat desa, maka yang mengelola adalah anak-anak muda yang baru lulus kuliah,” kata Melki Laka Lena, saat bertemu anak-anak muda di Sekretariat Tim Pemenangan MELKI-JOHNI, Rabu (25/9/2024).
Waketum Partai Golkar ini menyampaikan, jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, maka MELKI-JOHNI akan menyiapkan anggaran untuk program hilirisasi yang harus dimulai dari tingkat desa.
“Kami akan siapkan anggaran untuk hilirisasi sumber daya alam, untuk dikembangkan di setiap daerah melalui skema UMKM. Pendamping-pendamping ini, kita siapkan dari teman-teman yang berusia masih muda, termasuk anak-anak muda yang lulus kuliah, dan mereka disiapkan untuk pendampingan seperti ini di tingkat desa. Ini juga membuka lapangan pekerjaan, tapi dalam skema hilirisasi di tingkat desa,” tegas Melki Laka Lena.
Sekretaris DPD I Partai Golkar Libby Sinlaeloe menyampaikan, MELKI-JOHNI merupakan satu-satunya paslon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang menyiapkan program pemberdayaan milenial dan perempuan.
Karena itu, ia berharap agar para kaum muda di NTT tidak ragu-ragu mendukung dan memilih MELKI-JOHNI di Pilgub NTT 27 November 2024 mendatang.
“Yang belum punya pilihan, mari kita bersama mendukung Pak Melki dan Pak Johni untuk NTT yang lebih baik ke depan,” kata Libby Sinlaeloe.
Kader Partai Golkar Fenty Nope menegaskan, memilih pemimpin tidak boleh berdasarkan agama dan suku. MELKI-JOHNI adalah sosok yang tidak perlu diragukan, dan punya jaringan yang luas.
“Pak Melki dan Pak Johni tegak lurus dengan Prabowo-Gibran. Pilih pemimpin karena kita lihat dari kaca mata kita. Jangan karena kita lihat suku kita,” ucapnya.***