FLOTIM, HN – Calon Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma melanjutkan kampanye tatap muka di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Johni dan rombongan tim kampanye tiba di Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur, Selasa (1/10/2024) dan diterima oleh petinggi Adat dan Tokoh Masyarakat di Adonara, Mohammad Anshe, serta Imam Masjid Jami, Abdurrahman Sami’un.
Di Adonara, Johni yang juga putra Lamaholot ini diterima di tiga rumah adat yakni Rumah Pemerintahan (Bella Sulolong), Rumah Adat Atapukan (Bella Atapukan), dan Rumah Panglima Perang (Bella Malakalu). Johni juga datang ke rumah mantan penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake (Kapitan Bunga Lolong).
Rumah adat pertama yang didatangi yakni Rumah Pemerintahan diterima oleh tua adat Suku Selolong, Haji Dullah Mutalib dan Marzuki Sangaji dari Bella (suku) Sangaji, Keduanya mendoakan pasangan Melki-Johni dimudahkan jalannya menuju kursi gubernur dan wakil gubernur NTT.
“Bapak Cawagub Johni Asadoma agar dimudahkan semua jalannya , prosesnya semua berjalan baik dan perjuangan ini dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Marzuki Sangaji.
Selanjutnya, di rumah Adat Atapukan, Johni diterima oleh Appa Abdullah yang merupakan Tua Adat Bela/ Suku Atapukan. Sedangkan di Rumah Panglima Perang Bela Malakalu, Johni terima Muhammad Sami’un.
Di sini, mantan Kapolda NTT ini diberikan Parang Peda Ruwen sebagai simbol tuk memerangi kebodohan kemiskinan ketertinggalan, serta berbagai isu negatif demi NTT yang lebih baik.
Adapun di rumah Kapitan Bungalolong, Johni diterima oleh Muhammad Abu Bakar yang merupakan kepala perang juga sepupu Ayodhia Kalake.
“Sebagai masyarakat Lamaholot kita harapkan dukungan yang besar bagi paket Melki-Johni. Mudah-mudahan pada 2024 ini ada penerus pengganti alm. Pak Frans Lebu Raya,” kata Saeful Sangaji.
Sementara itu, Yahidin Umar, anak Lamahala yang merupakan salah satu anggota tim pemenangan Melki-Johni mengajak masyarakat setempat mencoblos nomor urut 2, Melki-Johni pada pilkada 27 November 2024.
“Duta Besar Sudan Tajuddien Noor adalah putera asli Lamahala yang pernah bersama bpk Johni Asadoma bertugas di Sudan,” kata Yahidin yang juga mantan anggota DPRD NTT tersebut disambut tepuk tangan ratusan masyarakat yang menyaksikan penyerahan parang Peda Ruwen tersebut. (*/tim).***