Pelabuhan Kupang Jadi Pintu Masuk Impor, Melki Pastikan Kesempatan Kerja untuk Warga NTT

Melki Laka Lena (Foto: Ist)

KUPANG, HN – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita akan memindahkan pelabuhan impor atau entry point untuk beberapa komoditas industri ke wilayah Indonesia timur.

Langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi distribusi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah kawasan Indonesia timur.

Tiga pelabuhan utama yang dipilih sebagai lokasi impor diantaranya Pelabuhan Sorong di Papua Barat Daya, Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara, dan Pelabuhan Kupang di Nusa Tenggara Timur.

Ada tujuh komoditas yang masuk program pemindahan dalam kebijakan Menteri Perindustrian adalah Elektronik, Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), Pakaian Jadi, Alas Kaki, Kosmetik, Keramik, Katup dan Obat Tradisional.

BACA JUGA:  Pernah Bantu di Masa Sulit, Pemasak Moke Aimere Tegaskan Dukung Melki-Johni di Pilgub NTT

Komoditas itu merupakan prioritas untuk meningkatkan akses pasar di wilayah timur dan menciptakan rantai distribusi yang lebih efisien.

Calon gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menyambut baik kebijakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang memindahkan pelabuhan impor untuk beberapa komoditas industri ke wilayah Indonesia timur.

Menurut dia, Pelabuhan Kupang ditetapkan sebagai salah satu pintu masuk impor akan membuka peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Timur.

“Kami apresiasi dan berterima kasih kepada kebijakan Menperin yang menetapkan Kupang sebagai salah satu daerah pintu masuk barang impor. Ini tentu membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi,” ujar Melki, Senin 4 November 2024.

BACA JUGA:  Tua Adat Mudakaputu Flotim Doakan Melki-Johni Terpilih di Pilgub NTT

Sebagai calon gubernur NTT, kata Melki, ia bersama wakilnya Johni Asadoma akan menyiapkan sumber daya manusia lokal agar dapat berpartisipasi dalam rantai distribusi dan pengolahan barang impor, dengan melibatkan tenaga kerja asal NTT.

“Kami akan persiapkan provinsi ini dengan baik untuk mengoptimalkan kebijakan ini, serta menyiapkan anak NTT untuk berperan dalam berbagai rantai distribusi ini,” ungkapnya.

Selain menjadi pintu masuk impor, Melki berharap NTT juga bisa menjadi pintu ekspor barang, dimana negara yang berdekatan dengan NTT bisa menjadi pasar ekspor melalui Pelabuhan Kupang.

“Jadi bukan saja jadi pintu masuk impor barang, tetapi kedepan kita bisa jadi pintu ekspor barang keluar Indonesia, khususnya di daerah yang berbatasan dengan NTT,” terangnya.

BACA JUGA:  Melki Laka Lena Sebut Koalisi Besar Sebagai Anugerah, Siap Kolaborasi Bangun NTT Bersama Pemerintah Pusat

Dia menyebut peluang itu sangat baik untuk dioptimalkan dan melalui kebijakan tersebut, NTT bisa seiring dengan kebijakan nasional untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi di daerah Indonesia timur dan di Kupang.

Kebijakan ini, kata Melki, diharapkan mampu mendukung perkembangan industri hilirisasi di NTT, yang saat ini terus didorong oleh Paket Melki-Johni.

“Jika NTT dapat menjadi pintu ekspor, ini akan mendukung hilirisasi yang kami dorong di NTT, dan menjadi peluang untuk memperluas pasar ke negara tetangga,” tandasnya. (Tim).

error: Content is protected !!