KUPANG, HN – Dua warga Kelurahan Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Yefta Seubelan (52) dan Elgi Nokas (14), tewas setelah disambar petir saat berada di area persawahan, Rabu 1 Januari 2024.
Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, S.I.K., M.H, mengonfirmasi kebenaran peristiwa nahas tersebut. “Ya benar, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 WITA,” ujarnya.
Menurut dia, kejadian bermula ketika Yefta Seubelan bersama keponakannya, Elgi Nokas, pergi menuju persawahan Tuatuka untuk memindahkan ternak sapi mereka yang berada sekitar 500 meter dari pemukiman warga.
“Jadi saat itu, hujan lebat disertai petir mengguyur wilayah tersebut,” jelasnya.
Tiba di lokasi, kata dia, diduga petir menyambar kedua korban yang langsung tewas di tempat.
Namun, karena kedua korban tidak kembali ke rumah hingga malam hari, keluarga mereka mulai merasa cemas dan khawatir.
Pukul 19.30 WITA, anak-anak korban, Chylson Junino Seubelan (17) dan Maric Yerimia Seubelan (15), memutuskan untuk mencari keberadaan korban di persawahan.
“Sesampainya di lokasi, mereka menemukan Yefta dan Elgi terkapar di tengah sawah yang tergenang air setinggi 20 cm. Kedua korban mengalami luka bakar pada bagian dada dan kepala,” terangnya.
Chylson segera kembali ke rumah untuk meminta bantuan warga. Warga setempat bersama keluarga kemudian mengevakuasi jenazah korban ke rumah duka pada pukul 20.30 WITA.
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan mengantisipasi potensi bencana alam, terutama pada musim penghujan.
“Kami menghimbau kepada warga untuk selalu waspada dan mengantisipasi bencana yang bisa terjadi saat musim hujan ini,” tandasnya.***