KUPANG, HN – CV NAM Kupang menggelar pertunjukan atau atraksi Barongsai untuk memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek 2576, Rabu 29 Januari 2025. Tim Barongsai tampil memikat dengan gerakan lincah.
Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi mendukung tradisi dan budaya dari masyarakat Tionghoa yang ada di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Menurut dia, atraksi Barongsai harus dihidupkan kembali, karena merupakan warisan dari leluhur warga Tionghoa yang perlu dilestarikan.
“Mari kita hidupkan kembali Barongsai. Ini adalah warisan, jadi mari kita lestarikan bersama,” ujar Linus Lusi dalam sambutanya.
Selain Barongsai, Linus juga berharap atraksi lain seperti silat China juga perlu dihidupkan kembali. “Silat China juga harus dihidupkan kembali,” jelasnya.
Selain itu, Linus Lusi mengapresiasi para pengusaha Tionghoa di Kota Kupang, karena kehadiran mereka sudah membantu banyak hal untuk penerintah.
“Karena mereka ini membuka lapangan kerja untuk warga Kota Kupang. Jadi mewakili masyarakat, saya sampaikan terima kasih dan selamat hari Imlek,” tandasnya.
Direktur CV NAM, Helen Antonius, mengatakan, perayaan Imlek di Kota Kupang sudah digelar secara rutin sejak 10 tahun lalu, dimana pertama kalinya dilakukan di Jl. Siliwangi, Kota Kupang.
“Acara Imlek ini sudah kami buat sejak 10 tahun lalu. Saat itu banyak sekali masyarakat Kota Kupang yang suka,” ujar Helen Antonius.
Helen menyebut, mereka memutuskan untuk menggelar acara Imlek rutin setiap tahun karena ingin memperkenalkan budaya China.
“Karena budaya kita ini banyak sekali. Jadi kami ingin perkenalkan budaya kami kepada saudara semua,” pungkas Helen.
Anggota DPD RI, Paul Liyanto, menyebut hari raya Imlek tidak saja dirayakan. Lebih dari itu, kata dia, Imlek merupakan tradisi yang melibatkan berbagai budaya dari etnis Tionghoa.
“Jadi ini menambah wawasan kita, bahwa ada ternyata ada begitu banyak tarian baru dari suku atau etnis Tionghoa. Dan kita di NTT ini melibatkan juga berbagai suku, ras dan agama,” ungkapnya.
Selain itu, kata Paul, hari raya Imlek juga merupakan bagian untuk menambah solidaritas antar suku Tionghoa yang ada di Indonesia, khususnya Kota Kupang.
Ketua PSMTI NTT, Hengki Liyanto mengatakan, perayaan Imlek membuat warga Tionghoa di Kota Kupang lebih sering kumpul dan saling kenal satu sama lain.
“Jadi Imlek ini sangat penting untuk masyarakat Tionghoa di seluruh Indonesia, khususnya Kota Kupang,” ungkap Hengki Liyanto.
Dia menyebut, menurut ramalan para ahli, 2025 merupakan tahun yang penuh harapan, dimana banyak orang bisa sukses atau berhasil.
“Tetapi di lain pihak, tahun ini diramalkan jauh lebih sulit dari tahun-tahun sebelumnya. Karena itu. Kita harus berserah kepada Tuhan kita masing-masing,” jelasnya.***