BMKG Ingatkan Fenomena Cuaca Ekstrem di NTT, Warga Diminta Waspada Banjir dan Longsor

KUPANG, HN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat intensitas hujan yang tinggi.

Warga diminta untuk waspada terhadap ancaman banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenotek, mengatakan, saat ini hampir seluruh wilayah NTT telah memasuki puncak musim hujan. Fenomena atmosfer tertentu turut meningkatkan curah hujan di daerah ini.

“Saat puncak musim hujan, curah hujan di NTT meningkat secara signifikan. Kemarin, kami mencatat intensitas hujan yang sangat tinggi dan ekstrem. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga 3 Februari 2025,” ujar Sti Nenotek, Selasa 30 Januari 2025.

BACA JUGA:  Pemprov Diminta Evaluasi Kinerja BUMD dan Tunda Penyertaan Modal ke Bank NTT Hingga Tahun 2025

Menurut BMKG, puncak musim hujan akan berlangsung hingga akhir Februari. Selain itu, bibit siklon tropis yang biasanya muncul antara bulan April juga dapat berdampak bagi wilayah NTT.

“Kita sudah memiliki pengalaman sebelumnya bahwa siklon tropis bisa terjadi di bulan April. Oleh karena itu, kami akan terus memantau perkembangan cuaca,” jelasnya.

Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, mengingatkan bahwa bulan Februari merupakan periode dengan intensitas hujan tertinggi.

BACA JUGA:  Fraksi PAN DPRD NTT Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Warga Eks Timtim di Belu

“Curah hujan semakin meningkat, durasi hujan lebih panjang, sehingga potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang juga meningkat. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada,” katanya.

Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi NTT telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi guna menghadapi potensi bencana.

“Kami meminta Balai Jalan untuk menyiapkan alat berat guna mengantisipasi longsor, seperti yang terjadi di Batu Putih kemarin. BPBD kabupaten juga harus meningkatkan kewaspadaan. Jika intensitas bencana cukup besar, kami akan meminta bantuan dari BNPB,” tegasnya.

BACA JUGA:  Pemprov NTT Ekspor Ribuan Ekor Sapi ke 3 Wilayah di Indonesia

Kepala Pelaksana BPBD NTT, Kornelis Wadu, memastikan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG dalam mitigasi bencana.

“Kami selalu berkoordinasi untuk mengantisipasi daerah rawan banjir dan longsor. Sampai saat ini, meskipun cuaca ekstrem terjadi, belum ada laporan korban jiwa. Namun, kami tetap siaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.

BPBD juga mengimbau masyarakat agar selalu memperhatikan peringatan dini dari BMKG dan mengikuti arahan pemerintah daerah guna menghindari risiko bencana.***

error: Content is protected !!