LABUAN BAJO, HN – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo bersama Gubernur NTT terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena, mendorong Labuan Bajo menjadi destinasi sport tourism bertaraf internasional.
Dukungan ini disampaikan Dito saatenghadiri ajang Ibunda Badminton Championship di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Minggu 16 Februari 2025.
Menpora Dito menilai Labuan Bajo memiliki potensi besar sebagai tuan rumah berbagai ajang olahraga kelas dunia.
“Kami ingin memastikan bahwa pengembangan sport tourism di Manggarai Barat berjalan optimal. Pemerintah siap mendukung event olahraga yang bisa menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara,” ujar Dito.
Gubernur NTT terpilih, Melki Laka Lena, menyebut sinergi antara pemerintah, komunitas lokal, dan sektor swasta menjadi faktor utama dalam keberhasilan sport tourism di Labuan Bajo.
“Pak Menpora mengajak kami ke Labuan Bajo untuk memastikan bahwa pengembangan sport tourism di Manggarai Barat bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.
Melki juga mengakui jika Menpora siap mendukung persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 di NTT dan pengembangan sport tourism dengan kapasitas serta jaringan yang dimilikinya.
Grup musik The Dudas Minus One yang beranggotakan Raffi Ahmad, Ariel Noah, Gading Marten, dan Desta Mahendra turut hadir dan menyatakan dukungan mereka terhadap pengembangan sport tourism serta seni dan budaya di Labuan Bajo.
“Kami berterima kasih atas dukungan Pak Menpora dan jaringannya, termasuk Mas Raffi Ahmad, Mas Ariel Noah, Mas Gading Marten, dan Bung Desta Mahendra. Ini merupakan langkah konkret dalam pengembangan olahraga prestasi di NTT dan sport tourism,” ujar Melki.
Kehadiran The Dudas Minus One membawa warna baru bagi pengembangan sport tourism di Labuan Bajo.
Selain mendukung olahraga, mereka juga berkomitmen untuk mendorong seni dan budaya lokal sebagai daya tarik tambahan bagi wisatawan.
“Kami sangat antusias bisa berkontribusi dalam pengembangan Labuan Bajo, bukan hanya sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga sebagai pusat olahraga dan kreativitas,” ujar Raffi Ahmad.***