KUPANG, HN – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, mengajak Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) NTT untuk berkolaborasi mengembangkan obat herbal berbasis hortikultura.
Gubernur Melki mengatakan itu saat menerima kunjungan dari jajaran PAFI NTT dan jajaran IAI NTT di Rumah Jabatan Gubernur NTT, Minggu 23 Maret 2025.
Melki meminta PSFI dan IAI berinovasi mengolah potensi alam NTT, terutama tanaman hortikultura, agar memiliki nilai tambah.
“Kita punya potensi alam yang bagus untuk tanaman hortikultura. Matangkan konsepnya bersama-sama, tapi jangan lama-lama. Setelah itu, tinggal bagaimana kita bergerak bersama,” ujar Melki.
Menurut dia, saat ini semua harus berkolaborasi. Sehingga PAFI dan IAI harus berkolaborasi bersama dan berinovasi mengembangkan produk-produk makanan dan tentunya juga obat-obatan dari tanaman hortikultura.
“Karena produk-produk tersebut akan punya nilai yang tinggi, dan sejalan dengan program kita One Village, One Product (OVOP),” jelasnya.
Program itu, kata dia, setiap desa atau kelurahan diminta untuk mengolah dan memproduksi produk-produk unggulan termasuk produk-produk makanan dan obat-obatan hortikultura.
“Produk itu semua akan dipasarkan salah satunya melalui Koperasi Merah Putih juga akan kita pasarkan melalui marketplace seperti Shopee atau Tokopedia tapi platform digitalnya dari kita sendiri yang buat,” ungkapnya.
Merespon pernyataan Gubernur, PAFI dan IAI NTT kompak dan siap mendukung dan berkontribusi nyata menyukseskan program OVOP khususnya dalam bidang kefarmasian.
“Kami siap mendukung dan menyukseskan program One Village, One Product yang digagas oleh Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur NTT khususnya dalam bidang farmasi,” ujar Ketua Pengurus Daerah IAI dan PAFI NTT.
Pertemuan itu diakhiri dengan pemberian cinderamata oleh jajaran pengurus PAFI dan IAI NTT kepada Gubernur NTT serta foto bersama.***