Gubernur Melki Dorong Produk Lokal Desa Waturaka Ende Jadi Oleh-oleh Khas Wisata TN Kelimutu

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena saat mengunjungi Taman Nasional Kelimutu (Foto: Ist)

ENDE, HN – Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, mendorong warga Desa Waturaka, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, untuk menjadikan produk lokal sebagai oleh-oleh khas bagi wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional (TN) Kelimutu. Hal itu disampaikan Melki saat berkunjung ke Danau Kelimutu dan Desa Wisata Waturaka, Jumat, 4 April 2025.

Melki menyebut, Danau Kelimutu yang terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, merupakan salah satu destinasi ikonik di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Danau Tiga Warna, kata Melki, tidak hanya menyajikan keindahan alam, tetapi juga memiliki nilai sejarah, karena dulu sering dikunjungi Bung Karno saat diasingkan di Kabupaten Ende.

“Jadi tempat ini dulu sering dikunjungi Bung Karno untuk mencari inspirasi dan merumuskan Pancasila,” ujar Gubernur Melki Laka Lena melalui video pendek yang diterima media ini, Sabtu 5 April 2025.

BACA JUGA:  9 Kampung Unik di Indonesia, Salah Satunya Pernah Dikunjungi Mark Zuckerberg

Melki mengaku terakhir kali mengunjungi Danau Kelimutu sekitar 15 tahun lalu. Kunjungan kali ini, ia juga bertemu wisatawan dari Samarinda yang tengah menikmati panorama Taman Nasional (TN) Kelimutu.

“Pagi ini saya berkunjung ke Kelimutu. Danau Tiga Warna ini, sudah hampir 15 tahun say tidak kesini. Kelimutu masih seperti dulu, masih menyajikan pesona yang membuat kita semua kalau ke Ende wajib berkunjung kesini, selain melihat ritus Bung Karno,” jelasnya.

Usai dari Danau Kelimutu, Gubernur Melki bersama Wakil Bupati Ende, Dominggus Mere, dan Ketua Komisi V DPRD NTT, Yadin Pua Rake, melanjutkan kunjungan ke Desa Wisata Waturaka. Desa ini dikenal sebagai desa penyangga Danau Kelimutu dengan konsep agro wisata yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat.

BACA JUGA:  Sahabat Gavriel Novanto Tegak Lurus Dukung Melki-Johni di Pilgub NTT 2024

“Desa Waturaka ini menjadi tempat wajib singgah bagi siapa pun yang ke Kelimutu. Produk lokal di sini harus dijadikan oleh-oleh khas wisata Ende,” ungkap Melki.

Melki juga memperkenalkan program One Village One Product (OVOP) yang akan dikolaborasikan dengan Pemkab Ende. Tujuannya adalah agar setiap desa mampu menghasilkan produk unggulan yang bisa dijual keluar daerah dan menjadi daya tarik wisata.

Waturaka merupakan sebuah desa wisata yang dikenal karena mengusung konsep agro wisata dan dikembangkan secara swadaya masyarakat.

Namun uniknya, kata dia, yang dijual dari konsep agro wisata bukanlah potensi holtikuranya tapi justru aktivitas pertanian yang ditawarkan kepada para wisatawan.

BACA JUGA:  Aktivis Lingkungan Hidup Kritik Kawasan Gunung Mutis Dijadikan Objek Wisata

“Penduduk Desa Waturaka yang awalnya petani tradisional kini justru bertransformasi menjadi petani pariwisata. Semua potensi pariwisata yang ada digairahkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakatnya,” jelasnya.

Desa Waturaka boleh dikatakan sudah benar-benar menjadikan masyarakat desa sendiri sebagai subyek utama kegiatan keparwisataan di desanya. Masyarakat sudah jadi pelaku pariwisata, bukan penonton.

Melki mendorong desa-desa lain di NTT untuk belajar dari Waturaka dalam mengembangkan Community Based Tourism (CBT). Menurutnya, pendekatan ini adalah masa depan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

“Apa yang ditunjukkan masyarakat Watukara memberikan kontribusi baru dalam pengembangan pariwisata kedepan. Dari hanya sebagai penyangga destinasi wisata Danau Kelimutu, kini menjadi desa yang terkenal dan diminati banyak wisatawan,” tandasnya.***

error: Content is protected !!