KUPANG, HN – Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang untuk menghadirkan akses pendidikan merata, baik untuk siswa maupun para guru.
Demikian disampaikan Chrisitian Widodo saat memimpin apel peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Buoyant Montessori School (BMS) Kupang, Kamis 1 Mei 2025.
Menurut dia, membangun sebuah kota bukan hanya tentang gedung dan jalan yang bagus atau kantor-kantor yang mewah.
Namun, kata dia, harus mengadirkan juga udara pagi yang sejuk, taman-taman kota yang nyaman, jalan-jalan yang bersih, pohon-pohon yang hijau, juga yang paling penting membangun manusia yang tinggal di dalamnya.
“Karena itu, membangun manusia artinya membangun pendidikan dan kesehatan. Jadi kalau kita membangun manusia SDM berkualitas, kita harus berikan akses pendidikan dan kesehatan yang baik, baru dia jadi manusia yang unggul,” ujar dr. Christian.
Mantan anggota DPRD Provinsi NTT ini turut menyampaikan terima kasih untuk kerja keras para guru se-Kota Kupang, yang telah menghadirkan beberapa prestasi di bidang pendidikan.
Ia menjelaskan, angka terakhir partisipasi PAUD itu naik 54,8 menjadi 55,9 untuk SD 92 naik menjadi 93. Rasio guru murid sekarang 1 berbanding 8.
Artinya 1 guru dapat mengajar 8-9. Ini angka yang bagus sekali. Di tempat lain, 1 Guru bisa mengajar 20 siswa. Kalau satu guru menanggung beban terlalu banyak, pasti kualitas mengajarnya jadi menurun.
Kota Kupang, kata dia, termasuk kategori baik, karena rasio guru dan murid adalah satu guru berbanding 8/9 siswa. Di samping itu, angka harapan lama sekolah mencapai 16,44 tahun, dan rata-rata lama sekolah 11,64 tahun, serta tingkat kelulusan SD dan SMP 100% dalam 2 tahun terakhir.
“Ini semua berkat kolaborasi. Saya selalu sampaikan, di dalam persatuan kita menemukan kemenangan. Ini bukti kalau kita bersatu kita bisa menang di dalam banyak hal,” ungkapnya.
“Capaian ini bukan sekedar angka, tapi ini menunjukkan keseriusan kita dalam membangun pendidikan di kota Kupang,” tambah Chris Widodo.
Ia menyampaikan, misi pengembangan karakter anak sekolah sudah sesuai dengan dengan visi misi Chris-Serena, di mana nomor 1 adalah membangun SDM yang berkualitas dan berkarakter.
“Kita taruh paling atas, karena bagi kami membangun kota itu paling penting adalah membangun SDM. Jadi pendidikan ini juga bukan hanya soal kita memiliki nilai ujian yang tinggi, tetapi membangun karakter,” jelasnya.
Ia menegaskan, membangun kota kupang, sama dengan bagaimana membangun warga yang mampu menghargai satu sama lain, mampu menciptakan budaya bersih, menghargai adat, menghargai orang yang lebih tua.
“Jadi mendidik anak itu bukan soal nilai ujian saja, tapi juga harus karakter yang kita bangun. Orang bijak bilang kalau anda mau merencanakan satu tahun tanamlah padi. Kalau mau merencanakan 10 tahun tanamlah pohon. Kalau mau merencanakan 100 tahun, maka berinvestasi lah pada manusia didiklah manusia itu, jadi ini sangat penting,” tegasnya.
Wali Kota berpesan agar para guru harus konsisten mengajar, dan terus konsisten untuk berdampak bagi masyarakat di sekitar.
“Ini termasuk saya juga begitu, kadang kita lupa kita komitmen di awal tapi kita tidak konsisten seiring jalan. Komitmen itu paling gampang, tanda tangan hitam di atas putih, nanti abis itu seiring jalan, kita mulai tidak konsisten mulai lupa dengan janji kita,” tegasnya.
“Itulah kenapa saya selalu bilang, komitmen itu penting itu tapi itu hanya untuk di awal. Konsistensi lebih penting, untuk mengakhiri semua yang kita mulai. Tanpa komitmen, anda tidak bisa memulai sebuah pekerjaan. Tapi tanpa konsistensi, anda tidak bisa mengakhiri pekerjaan itu,” pungkasnya.***