KUPANG, HN – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, mewajibkan setiap sekolah di NTT untuk memiliki minimal satu produk unggulan yang dikembangkan dan dipasarkan melalui kanal digital dan fisik seperti NTT Mart.
Hal ini disampaikan Melki saat membuka Rekonsiliasi Dana BOSP Tahap I Tahun Anggaran 2025 dan sisa dana tahun 2024, di Aula Komodo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Kamis, 24 Juli 2025.
Melki menegaskan, pendidikan harus menjadi lebih dari sekadar tempat menimba ilmu. Sekolah perlu menjadi pusat inovasi, laboratorium kehidupan, dan motor penggerak pembangunan daerah, terutama di sektor-sektor seperti pertanian, peternakan, kuliner (tata boga), otomotif, dan digitalisasi.
“Saya ingin pendidikan di NTT menjadi pusat dampak. Sekolah tidak hanya mencetak lulusan, tapi juga harus memberi kontribusi nyata bagi sektor unggulan di wilayahnya,” ujar Melki.
Melalui program NTT Mart, setiap sekolah didorong mengembangkan produk khas lokal, baik barang maupun jasa untuk dijual melalui jaringan pemasaran digital dan outlet fisik.
Strategi ini bertujuan menumbuhkan semangat kewirausahaan berbasis pendidikan dan menjadikan sekolah sebagai bagian dari ekosistem ekonomi lokal.
“Kami ajak seluruh kepala sekolah dan guru mulai berpikir kewirausahaan. Tiap sekolah wajib punya satu produk unggulan yang bisa dipasarkan lewat NTT Mart,” ungkap Melki.
Melki juga menyinggung gelaran Tour de NTT, ajang balap sepeda internasional yang akan melintasi daratan Timor hingga Flores.
Dia mendorong sekolah-sekolah untuk ikut memeriahkan dan berpartisipasi aktif dalam menyambut para peserta dan wisatawan.
“Kita ingin sekolah-sekolah tampil menyambut Tour de NTT. Ini kesempatan memperkenalkan potensi daerah melalui karya anak didik,” pungkasnya.***

