Gubernur Melki Beberkan Sejumlah Capaian Positif Pembangunan NTT

Capaian kinerja itu meliputi sektor kelautan dan perikanan, peternakan, pertanian, infrastruktur, pendidikan, kebudayaan, hingga kesehatan.

KUPANG, HN – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di bawah kepemimpinan Gubernur Melki Laka Lena dan Wakil Gubernur Johni Asadoma mencatat sejumlah capaian positif di berbagai sektor pembangunan sepanjang 2024–2025.

Capaian kinerja itu meliputi sektor kelautan dan perikanan, peternakan, pertanian, infrastruktur, pendidikan, kebudayaan, hingga kesehatan.

Demikian disampaikan Melki Laka Lena saat membacakan pidato pembangunan dalam rangka HUT ke-80 RI di Kupang, Sabtu 16 Agustus 2025.

Kelautan

NTT mencatat produksi perikanan tangkap sebesar 91.276 ton pada 2024, dimana tuna, tongkol, dan cakalang berkontribusi 15,31persen. Pemerintah memperkuat pengawasan teknis, peningkatan SDM, dan hilirisasi hasil tangkapan.

Untuk perikanan budidaya tahun 2024, produksi mencapai 18.583 ton dengan kontribusi utama ikan nila 0,52 persen, bandeng 0,45 persen, dan lele 0,31 persen. Upaya revitalisasi perbenihan dan penyediaan benih berkualitas terus dilakukan.

Rumput laut di tahun 2024 menjadi komoditas unggulan dengan produksi 1,45 juta ton basah. Pemerintah melakukan pembaruan bibit, pembangunan kebun bibit, dan penanganan penyakit bintik putih.

Di sektor garam rakyat, produksi tercatat 1.579 ton pada 2024 dengan target peningkatan. Kabupaten Rote Ndao ditetapkan sebagai pusat produksi garam nasional modern dan mandiri.

Selain itu, nelayan di Provinsi Nusa Tenggara Timur juga menerima bantuan berupa kapal 3 GT dan 1 G, mesin, alat tangkap, dan cool box 100L dan 200L.

Peternakan

Program peningkatan produktivitas, pemerintah melalui Dinas Peternakan NTT mendorong pembibitan ternak di berbagai instalasi di Sumlili, Tarus, Besipae, Boawae, Loura dan Kondamaloba.

Instalasi ini berfungsi sebagai pusat pembibitan, edukasi masyarakat, dan sumber Pendapatan Aasli Daerah atau PAD.

Populasi dan distribusi ternak, sapi potong semester I 2025 605.376 ekor, naik dari 592.634 ekor di tahun 2024.

Realisasi pengiriman ternak keluar daerah tahun 2024, sapi 45.670 ekor (81,18%) dari alokasi 58.217, kerbau: 2.698 ekor (70,48%) dari alokasi 4.078 dan kuda: 3.257 ekor (75,71%) dari alokasi 6.339.

Realisasi hingga Agustus 2025, sapi 44.171 ekor (88,85%) dari alokasi 49.716, kerbau: 1.888 ekor (49,59%) dari alokasi 3.807, dan kuda: 2.910 ekor (71,31%) dari alokasi 4.081.

BACA JUGA:  Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake dan Nyonya Sofiana Tiba di Kupang

Juga komoditas lain seperti herwan kambing, domba, babi, ayam buras/pedaging/petelur, itik manila, kerbau potong, dan kuda.

Pengendalian penyakit ternak, ASF (African Swine Fever) sejak 2020 (Instruksi Gubernur No.01/Disnak/2021) telah dilakukan pembatasan lalu lintas babi & produk.

Deteksi virus dengan 3 alat LAMP (Timor, Flores, Sumba), kapasitas puskeswan & laboratorium ditingkatkan. Hingga kini, 24.704 babi terinfeksi.

Langkah yang dilakukan berupa biosecurity, sosialisasi, pantau vaksin ASF, kerja sama dengan Balai Karantina, AIHSP, PRISMA.

PMK (Penyakit Mulut & Kuku) (Instruksi Gubernur No.1/2024) sudah diberikan bantuan vitamin Biodin ke 22 kabupaten/kota yang tersebar di NTT.

Untuk rabies, pemerintah terus melakukan osialisasi masif bahaya rabies dan vaksinasi, instruksi gubernur soal lockdown dan vaksinasi massal, serta kerja sama internasional melibatkan JAAN, Mission Rabies (World Veterinary Service), AIHSP dan SKALA.

Pertanian

Sektor pertanian tetap menjadi motor penggerak ekonomi NTT, kontribusi terbesar pada PDRB.

Komoditas utama, jagung, padi, hortikultura, perkebunan dikembangkan dengan intensifikasi, ekstensifikasi, dan teknologi.

Strategi intensifikasi, benih unggul, pemupukan tepat dosis, irigasi tetes/terjadwal, pengendalian hama terpadu, alat dan mesin pertanian.

Capaian produktivitas (semester I 2025), padi 4,12 ton/ha, jagung 2,78 ton/ha, hortikultura bawang putih 152,3 ton, cabe besar 1.367,5 ton, bawang merah 8.039,5 ton dan cabe rawit 9.685,7 ton.

Perkebunan meningkat (2025 vs 2024), kelapa 786 kg/ha (naik dari 780), jambu mente 611 kg/ha ( naik dari 606), kopi robusta 526 kg/ha ( naik dari 441), kopi arabika 736 kg/ha (naik dari 526) dan akao 631 kg/ha ( naik dari 613).

Indeks Harga Petani (IHP) naik dari 115,37 (2024) ke 119,01 (2025), menunjukkan petani surplus. Dukungan penyuluh pertanian, 1.918 penyuluh, mendapat BOP Rp260.000/bulan dari APBD Provinsi 2025.

Infrastruktur

Untuk peningkatan jalan, rekonstruksi ruas jalan di 5 kabupaten, mulai Sumba Barat Daya, Ngada, TTS, Sikka, dan Flores Timur, penanganan 27 ruas jalan strategis di berbagai kabupaten/kota di NTT.

BACA JUGA:  Pengurus dan Anggota Korka Malaka Siap Menangkan Melki-Johni di Pilgub NTT

Daerah Irigasi, rehabilitasi D.I. Wanokaka (2.653 ha, Sumba Barat), rehabilitasi D.I. Luwurweton (1.000 ha, Ngada), serta pembangunan embung sebagai prioritas untuk mendukung produktivitas pertanian.

Air Bersih dan Sumur Bor, 14 sumur bor dibangun di 10 kabupaten, dan 5 paket tambahan pembangunan sumur bor di 8 kabupaten lainnya.

Rumah layak huni, bantuan rumah layak huni untuk penanganan stunting, 25 unit dibangun di Desa Noinbila, TTS (progres fisik 73–84%).

Jaringan perpipaan dan Air bersih di Kota Kupang, pembangunan jaringan perpipaan dan penyusunan DED air bersih di lokasi prioritas.

Transparansi kontrak pekerjaan, pertama kali kontrak konsultasi dan konstruksi 2025 ditandatangani secara terbuka untuk transparansi.

Total paket pekerjaan 2025, ada 64 paket, yakni 16 perencanaan, 29 konstruksi, dan 19 pengawasan. Seluruh kontrak sudah ditandatangani dan berjalan per 1 Agustus 2025.

Pendidikan

APK pendidikan menengah naik 88,66 (2023) jadi 89,20 (2024), APM naik 58,15 jadi 60,73, rata-rata lama sekolah naik tipis 8,01 jadi 8,02 tahun. Pembangunan 64 sekolah baru (2023–2025), total sekolah menengah 1.033 (624 SMA, 360 SMK, 49 SLB).

Program pendampingan pendidikan kedinasan (2025), 2.137 siswa ikut,1.874 daftar online, 1.032 lolos administrasi, 479 lolos akademik/psikotes, 215 tahap akhir, 124 diterima TNI/Polri/PTK.

Jalur reguler PTN 2025, 4.642 siswa diterima (1.511 jalur prestasi, 3.131 jalur tes). Beasiswa 1.291 siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu (APBD 2025, Rp3,09 miliar).

Gerakan literasi, Genta Belis dan membaca 3 bahasa di TTS (10.000 siswa, rekor MURI). Revisi Pergub No. 25/2024 tentang Kurikulum Muatan Lokal.

Nusa Tenggara Timur (NTT) raih peringkat ke-3 nasional Program Indonesia Pintar (PIP) untuk pendidikan menengah dan khusus.

Bidang Kebudayaan

Jumlah Objek Diduga Cagar Budaya atau ODCB meningkat 896 (2023) jadi 989 (2024) dan naik lagi jadi 1.077 di tahun 2025.

Penetapan cagar budaya tingkat provinsi bertambah dari 1 objek (2023) menjadi 19 objek (2024), lalu 10 objek baru di tahun 2025.

BACA JUGA:  Linus Lusi Bocorkan Agenda Perdana Christian-Serena Usai Dilantik

Di tingkat kabupaten/kota, jumlahnya naik dari 11 objek (2023) menjadi 19 objek (2024), dan bertambah 5 objek di tahun 2025.

Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) 425 teregistrasi, 37 ditetapkan nasional, 26 dalam proses. Pelestarian bahasa daerah 3 bahasa dilestarikan (Alor, Bajawa, Ae), 2 bahasa dalam proses (Sawila, Dawan).

Bidang Kesehatan

Stunting dan Gizi

Penguatan posyandu dan kader kesehatan (25 kompetensi dasar). Pelatihan, 2.640 orang (2.200 kader, 440 nakes). Tambahan 6.323 kader melalui kerja sama dengan Yayasan 1000 Hari.

Kampanye kesehatan dengan lembaga agama, pendidikan, organisasi profesi, media (TVRI, RRI, radio). Kolaborasi dengan BKKBN (pilot project) & Kementerian Pendidikan (KKN Tematik Gentaskin). Layanan stunting, hotline, pusat layanan, orang tua asuh, intervensi gizi, posyandu modeling.

Fasilitas Kesehatan

Tersedia 441 puskesmas, 67 rumah sakit. Fokus turunkan angka kematian ibu dan bayi, kendalikan TBC, DBD, rabies, stunting.

Kesehatan Ibu dan Bayi

Pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali. Persalinan di fasilitas kesehatan. Makanan tambahan bagi ibu KEK. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan. Audit setiap kasus kematian ibu dan bayi.

Penyakit Menular

TBC, kampanye TOSS TBC (Temukan, Obati, Sampai Sembuh). DBD, distribusi logistik, koordinasi lintas sektor, edukasi via webinar dan pertemuan. Rabies, 16.939 kasus gigitan (20 korban jiwa di 7 kabupaten). Distribusi vaksin dan serum, pelatihan petugas, edukasi masyarakat.

Inovasi Layanan

LOKER, Layanan Antar Obat ke Rumah (kerja sama PT POS), dan LABLING, Laboratorium Keliling RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes.

Data NTT 2025 (BPS dan SSGI)

Pertumbuhan ekonomi, 5,44 persen (Triwulan II 2025) naik dari 4,55 persen(Triwulan I) dan lebih tinggi dari nasional (5,12 persen)

Kemiskinan, 18,60 persen (Maret 2025) turun dari 19,02 persen (Sept 2024). Stunting, 37 persen (2024) turun dari 37,9 persen (2023)

Pengangguran terbuka, 3,23 persen (Feb 2025) naik tipis 0,06 persen dari 2024. Inflasi, 3,03 persen (Juli 2025) naik 0,94 persen dari bulan sebelumnya.***

error: Content is protected !!