KUPANG, HN – Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena memastikan penanganan darurat banjir bandang di Kabupaten Nagekeo berjalan maksimal. Bantuan logistik mulai dikirim lewat jalur laut dari Kupang menuju Aimere.
“Setelah mencermati masalah di lapangan, saya langsung menghubungi BNPB di Jakarta untuk mengirim helikopter. Hari ini juga Wakil Menteri PU sudah tiba di Nagekeo,” kata Melki usai rapat paripurna di DPRD NTT, Kamis 11 September 2025.
Melki menjelaskan, koordinasi lintas instansi sudah dilakukan sejak hari pertama bencana. Pemprov NTT bersama BNPB, Kementerian PUPR, Dinas Sosial, dan BPBD NTT fokus memastikan bantuan darurat sampai ke warga terdampak.
Berdasarkan kaji cepat BPBD NTT, banjir bandang melanda 14 desa di tiga kecamatan, yakni Mauponggo, Nangaroro, dan Boawae. Empat orang dilaporkan meninggal dunia, sementara empat lainnya masih dalam pencarian.
Bupati Kabupaten Nagekeo menetapkan status tanggap darurat bencana cuaca ekstrem selama 21 hari, berlaku 9–30 September 2025.
BPBD NTT menyiapkan bantuan berupa selimut, matras, peralatan masak, hygiene kit, kasur lipat, velbed, peralatan kebersihan, makanan tambahan anak, hingga tenda keluarga. Semua kebutuhan itu dikirim menggunakan kapal dari Kupang menuju Aimere.
“Yang penting sekarang kita pastikan semua korban bisa makan, minum, dan mendapat air bersih. Setelah darurat teratasi, kita masuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi,” jelas Melki.
Melki juga memastikan jalur Tour de EnTeTe tetap aman dilintasi. Menurutnya, rute lomba tidak melewati wilayah yang terdampak banjir bandang.
“Untuk kegiatan tour sendiri hanya melewati jalan negara, sementara lokasi bencana tidak termasuk jalur tour. Jadi semua rute Tour de EnTeTe dipastikan aman,” tandasnya.***