Pemprov NTT Siapkan Sanksi Tegas Bagi ASN yang Tidak Disiplin

KUPANG, HN – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan memberikan sanksi tegas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak disiplin.

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyebut sanksi yang disiapkan mulai teguran ringan hingga pemberhentian tidak dengan hormat.

Melki mengatakan, ASN yang baru saja selesai mengikuti retret akan diminta membuat komitmen sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kinerja dan kedisiplinan mereka.

“ASN yang baru pulang retret akan disuruh bikin komitmen. Jadi ada sanksi yang paling rendah sampai pemberhentian dengan tidak hormat itu akan kami siapkan bagi ASN yang tidak disiplin atau malas-malasan,” ujar Melki, Senin 13 Oktober 2025.

BACA JUGA:  Pulang Kampung, Nono Disambut Antusias Warga Amarasi

Menurut Melki, para pejabat wajib menjadi teladan untuk menerapkan budaya kerja yang disiplin. Aparatur Sipil Negara (ASN) dan PPPK juga demikian.

“Karena masyarakat Nusa Tenggara Timur lagi konsen melihat bagaimana kerja kita sebagai pemerintah,” ungkap Melki Laka Lena.

Gubernur Melki juga mengungkapkan rencana pemerintah untuk menata ulang pola pelatihan ASN agar lebih efisien dan berdampak.

“Kami sudah berdiskusi. Pola yang kami cari nanti lebih murah meriah, tidak harus menginap di Unhan. Tapi pesan-pesannya bisa sampai bukan saja ke eselon 2, 3, dan 4, tapi juga staf di bawah,” jelasnya.

BACA JUGA:  Prof. Zudan Dorong KORPRI di Semua Tingkatan Hadir Mengurus Anggotanya

Menurutnya, kegiatan seperti retret memiliki nilai positif untuk memperkuat soliditas antarpegawai dan membangun semangat pelayanan publik.

“Kegiatan retret ini bagus sekali untuk soliditas. Kita mau bikin pola agar maknanya dapat, tapi tidak keluarkan biaya besar,” ujar Melki.

Wagub NTT, Johni Asadoma menyebut Retret yang digelar sangat bermanfaat bagi ASN, terutama menyatukan visi misi pimpinan daerah.

“Jadi semua harus sefrekwensi dan pemahaman yang sama. Lewat Reret ini, kita bangun kekompakan. Karena kalau mau kerja semua harus terpadu dan menyatu,” jelasnya.

Dia menyebut, Retret juga bisa meningkatkan disiplin ASN, juga menetapkan target baru, serta evaluasi program kerja untuk tahun 2026.

BACA JUGA:  Pemprov NTT Siap Lakukan Penyesuaian Regulasi Soal Larangan Pikap Angkut Penumpang

“Kita memberikan wawasan baru dan keterampilan bagi ASN. Begitu mereka kembali ke tempat kerja masing-masing, ada hal baru atau perubahan yang mereka peroleh,” terangnya.

Selain berdampak pada peningkatan kualitas ASN, kegiatan retret yang dilaksanakan di kawasan Universitas Pertahanan (Unhan) Belu juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

“Kegiatan ini juga mendukung ekonomi masyarakat di Kabupaten Belu, terutama bagi mereka yang berdomisili di sekitar Unhan. Karena bahan baku yang dibeli itu dari masyarakat, bukan dikirim dari luar,” pungkasnya.***

error: Content is protected !!