PLTAL Larantuka Siap Pasok 100 Megawatt Listrik, Target Selesai Tahun 2028

KUPANG, HN – Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) di selat Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, bakal menghasilkan listrik hingga 100 megawatt (MW), dan ditargetkan rampung tahun 2028 mendatang.

Hal itu terungkap saat pertemuan Gubernur NTT, Melki Laka Lena bersama tim Tidal Bridge di Ruang Rapat Gubernur, Senin 20 Oktober 2025.

Proyek yang terintegrasi dengan jembatan Pancasila Palmerah ini sudah melalui tahapan Feasibility Study (FS), AMDAL, ESIA, dan studi interkoneksi PLN.

Selain itu, proyek ini juga telah mendapat dukungan pendanaan dari Bank Pembangunan Belanda (FMO/Invest International).

Presiden Direktur PT Tidal Bridge Indonesia, Latif Gau menyebut pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga arus laut di wilayah sangat potensial dan memberikan manfaat lebih untuk masyarakat NTT.

Latif juga memaparkan perkembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut yang juga terintegrasi dengan jembatan yang menghubungkan pulau Adonara dan Larantuka di Flores.

BACA JUGA:  Melki Laka Lena Kukuhkan 44 Anggota Paskibraka NTT untuk HUT ke-80 RI

Menurut dia, berdasarkan hasil observasi arus laut dan kondisi geografis, Nusa Tenggara Timur memiliki potensi alamiah yang ideal untuk pengembangan energi listrik bertenaga arus laut.

“Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) di Larantuka ditargetkan dapat menghasilkan energi hingga 100 megawatt (MW),” jelas Latif.

Untuk pendanaan, kata dia, sejak tahun 2018, telah ada persetujuan kerja sama pembangunan antara Tidal Bridge dengan PT PLN (Persero).

Namun, dokumen AMDAL yang telah terbit sebelumnya sudah kedaluwarsa, sehingga perlu dilakukan pembaruan izin lingkungan dan perizinan teknis lainnya.

Dia menyebut, dalam Forum G-20 di Bali, isu proyek PLTAL kembali dibahas dan mendapat dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.

Adapun target penyelesaian proyek dan Commercial Operation Date (COD) ditetapkan paling lambat tahun 2028 mendatang.

Gubernur NTT, Melki Laka Lena menyebut Pemerintah Provinsi NTT memberikan dukungan terkait pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut yang juga merupakan bagian dari energi baru terbarukan (EBT).

BACA JUGA:  Berkunjung ke Pasar Pada di Lembata, Johni Asadoma Dengar Keluhan dan Harapan Pedagang

Menurut Melki Laka Lena, proyek PLTAL yang akan dikerjakan di wilayah timur pulau Flores ini adalah bagian dari energi baru terbarukan yang mesti didorong guna mendukung pasokan listrik di pulau Flores.

“Potensi arus laut bisa digunakan membantu kekurangan listrik di Flores saat ini. Ini adalah bagian dari energi baru terbarukan yang mesti kita dorong untuk dipakai,” jelasnya.

Melki memastikan bahwa untuk mendukung percepatan pelaksanaan proyek PLTAL, Pemerintah Provinsi NTT akan berkomunikasi dengan Kementerian ESDM dan pihak terkait lainnya.

“Tadi kita dengar dalam sepuluh tahun terakhir ini relatif belum ada perkembangan berarti, kami tentu akan bersama dengan tim Tidal Bridge dari Belanda, kami akan pastikan bahwa Pemerintah Provinsi NTT akan membantu agar bagaimana proyek ini bisa dilaksanakan dan betul-betul bisa digunakan sebagai satu pembangkit listrik di Flores yang saat ini ketika masuk kondisi puncak itu sudah pada kondisi yang relatif kritis,” tambahnya.

BACA JUGA:  430 Personil Polres Kupang Siap Jadi Orang Tua Asuh Anak Stunting

Kepala Dinas ESDM Provinsi NTT, Rosye Hedwine menjelaskan proyek PLTAL ini telah tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

Namun, kata dia, untuk dapat ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), masih terdapat sejumlah catatan administratif yang perlu diselesaikan.

“Seperti dokumen feasibility study, managemen resiko, master plan, dokumen lingkungan, dan dokumen kesesuaian dengan RTRW provinsi maupun Kabupaten Flotim,” jelasnya.

Turut hadir mendampingi Gubernur NTT yakni Kepala Dinas PUPR, Benyamin Nahak, Kepala Dinas ESDM, Rosye Hedwine, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Sulastri Rasyid, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Adelino Soares.

Hadir juga Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Selfi H. Nange, CEO Tidal Bridge BV (Belanda), Mr. Eric Van Den Eijnden dan Perwakilan dari PT. Pertamina Power Indonesia.***

error: Content is protected !!