Dukung Astacita Prabowo, Ditjenpas NTT Sulap Lahan Tidur Jadi Area Pertanian

KUPANG, HN – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar Tasyakuran untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1, Rabu 19 November 2025.

Acara yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT ini mengusung tema “Satu langkah, Satu Semangat, Satu Pengabdian Untuk Bangsa”.

Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan (Ditjenpas) NTT, Ketut Akbar Herry Achjar mengatakan, di bawah Kemenimipas terdapat dua kantor wilayah di NTT, yakni Kanwil Ditjen Kemasyarakatan dan Kanwil Ditjen Imigrasi.

“Jadi hari ini ada dua kakanwil yang melaksanakan hari ulang tahun di Nusa Tenggara Timur,” ujar Ketut Akbar kepada wartawan di Kupang.

BACA JUGA:  Dewan Dukung Penggunaan Transaksi Digital di TPI Oeba Kupang

Ketut menjelaskan, program Kemenimipas saat ini diarahkan untuk mendukung Astacita Presiden Prabowo Subianto serta 13 aspirasi Menteri terkait layanan kemasyarakatan dan imigrasi.

“Mulai dari pemberantasan narkoba, pemberdayaan warga binaan, hingga kegiatan sosial. Kita di lapangan harus siap melaksanakan arahan presiden dan aspirasi menteri,” tegas Ketut.

Menurut dia, pemberdayaan warga binaan kini dipusatkan pada penguatan ketahanan pangan, terutama di sektor pertanian.

“Kita di Kupang mengubah lahan batu karang jadi lahan pertanian. Di daerah lain sudah berjalan bagus, hanya di Kupang saja tantangannya karena lahannya batu karang,” jelasnya.

BACA JUGA:  Skandal Cinta Terlarang, Wanita Ini Bongkar “Dosa” Oknum Komisioner KPUD Lembata

Program satu lapas satu produk juga terus didorong, mencakup berbagai hasil karya warga binaan yang diarahkan untuk masuk ke sektor UMKM.

Ketut mengakui kondisi lapas dan rutan di NTT bervariasi. Ada yang sudah baik, namun sebagian lainnya membutuhkan perbaikan.

“Seperti di Lapas Atambua, kami sudah mengusulkan untuk dilakukan renovasi,” katanya.

Ia juga meminta agar dilakukan pembangunan lapas di kabupaten lain di NTT yang belum juga memiliki fasilitas pemasyarakatan.

Dia mengatakan, Balai Pemasyarakatan (Bapas) di Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini hanya berada di dua lokasi, yakni di Kupang dan Waikabubak.

BACA JUGA:  Tekan Stunting di Kota Kupang, Julie Laiskodat Serahkan Susu Mimo di Kelurahan Nefonaek

“Kami juga sudah usulkan untuk pembentukan Bapas di daerah lain yang belum ada, seperti di Pulau Flores,” ujarnya.

Meski kapasitas lapas di Indonesia umumnya over kapasitas, Ketut menyebut situasi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) relatif kondusif.

“Kalau hanya NTT, kita harus bersyukur karena tidak ada narkoba. Mumpung tidak ada, mari kita jaga bersama-sama. Jangan sampai kecolongan. Kondisi lapas saat ini juga damai,” pungkasnya.***