KUPANG, HN – Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan segera membangun SMA Unggul Garuda di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Wamen Diktisaintek, Stella Christie bahkan menghadiri langusng penyerahan sertipikat lahan untuk pembangunan SMA Unggul Garuda di Kelurahan Karang Sirih, Kota SoE, Selasa 1 Juli 2025.
Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah yang turut hadir saat itu memastikan akan mengawal anggaran pendidikan untuk NTT dari Senayan.
Politisi Partai Demokrat ini menyebut Provinsi Nusa Tenggara Timur memang masih membutuhkan banyak perhatian dari Pemerintah Pusat.
Dia berharap sinergi dan kolaborasi dari gubernur dan bupati dari seluruh kabupaten/kota se NTT untuk mendukung semua program dari pemerintah pusat.
“Terima kasih kepada bapak Presiden yang kuat biasa untuk kita semua. Kami dari Komisi X DPR RI akan mendukung dari sisi anggaran,” ujar Anita Gah.
Bupati TTS, Edurad Markus Lioe mendukung penuh rencana pembangunan SMA Unggulan Garuda. Menurut dia, SMA itu merupakan bagian untuk meningkatan kualitas pendidikan menengah di TTS.
“Kita harap SMA Unggulan ini jadi pusat pengembangan potensi generasi muda yang berdaya saing tinggi, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global,” jelasnya.
Menurut dia, Pemkab TTS sudah melakukan berbagai langkah, salah satunya adalah menyerahkan tanah, koordinasi dan fasilitasi lintas sektor, dukungan infrastruktur pendukung, serta melakukan sinergi dengan program pendidikan daerah.
“Pembangunan SMA Unggul Garuda akan disinergikan dengan visi RPJMD Kabupaten TTS dalam bidang peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia,” ungkapnya.
TTS Belum Punya Kampus Negeri
Di balik dukungan untuk SMA unggulan Garuda, Bupati Eduard juga menyampaikan harapan lain yang tak kalah penting, yaitu perguruan tinggi negeri di TTS.
Selain itu, Bupati Eduard meminta penyediaan beasiswa dan afirmasi bagi putra-putri di TTS, serta pengembangan infrastruktur digital untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.
Dia menyebut, TTS merupakan salah satu kabupaten di NTT yang jumlah populasinya terbanyak, dengan jumlah 490.652 jiwa, serta angkatan belajar SMA sebanyak 17.113 di tahun 2024.
“Tetapi sampai hari ini Kabupaten TTS belum memiliki perguruan tinggi negeri (PTN). Padahal, keberadaan kampus sangat membantu perputaran uang di bidang pendidikan,” terangnya.
Dia juga berterima kasih atas kehadiran Wamen Diktisaintek, Stella Christie, dan berharap kunjungan Wamen Stella bisa membawa dampak nyata bagi peningkatan kualitas SDM di daerah TTS.***