KUPANG, HN – Insiden keracunan yang menimpa sejumlah siswa SMP Negeri 8 Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa 22 Juli 2025 menuai pro kontra. Para siswa mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah.
Beberapa siswa langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat seperti RSUD SK Lerik dan RS Mamami untuk mendapat pertolongan medis.
Peristiwa ini memicu gelombang kritik di media sosial. Warganet mempertanyakan efektivitas dan pengawasan dalam pelaksanaan program MBG.
Bahkan, sejumlah pengguna media sosial mengusulkan agar pemerintah mengalihkan fokus dari program makan gratis ke pendidikan gratis bagi siswa.
Banyak dari mekra yang menilai kualitas dan pengawasan makanan perlu dievaluasi sebelum didistribusikan kepada siswa.
Pengguna akun TikTok @Lince Blegur menulis, “Ado kasian juga e…. Lebih baik sekolah gratis dari pada makan gratis.”
Sementara itu, akun @Exorcist meminta agar ada pemeriksaan terhadap makanan yang dibagikan. “Tolong itu makanan diperiksa dulu, layak tidak itu makanan diedarkan. Kalau tidak layak, mungkin pihak yang berwajib bisa tindak lanjuti,” tulisnya.
Komentar serupa datang dari akun @Mine you dan @errrrrrrrrrr yang menyinggung soal proses pengolahan makanan yang diduga dilakukan sejak malam hari.
“Ini tim masaknya pasti su masak dari malam,” tulis salah satu pengguna. Sedangkan akun @R2 menambahkan, “Astaga pung kasian lai… makanan apa ko sampai begini ni,” tulisnya.***

