Gubernur Melki Pastikan Anggaran Tour de EnTeTe Akan Disampaikan Transparan ke Publik

KUPANG, HN – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, memastikan penggunaan anggaran Tour de EnTeTe 2025 akan disampaikan secara terbuka kepada masyarakat.

Dia menegaskan prinsip keterbukaan menjadi komitmen utama dalam penyelenggaraan event balap sepeda internasional ini.

Tour de EnTeTe disebut menelan biaya hingga belasan miliar rupiah. Pemerintah Provinsi NTT mengalokasikan Rp5 miliar, ditambah dukungan Bank NTT Rp5 miliar.

Sementara itu, dukungan sponsor masih difinalisasi oleh penyelenggara, JS dan MESA. Total biaya disebut hampir sama dengan penyelenggaraan Tour de Flores beberapa tahun lalu.

BACA JUGA:  Adhitya dan Advokat dari NTT Lulus Diklat Penanganan Sengketa Pilkada untuk Pemilu 2024

“Semua laporan keuangan akan direkap sesuai standar yang berlaku, dan disampaikan kepada publik sebagai bentuk pertanggungjawaban,” kata Melki di Kupang, Rabu 24 September 2025.

Selain olahraga, mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini menyebut event Tour de EnTeTe dirancang untuk promosi pariwisata, budaya, serta memperkuat ekonomi lokal.

BACA JUGA:  Alasan Dirut Bank NTT Tak Hadiri RDP dengan Komisi III DPRD NTT

“Acara ini disiapkan dengan asas keterbukaan, efisiensi, dan partisipasi banyak pihak. Kami ingin menjadikan Tour de EnTeTe sebagai agenda tahunan, sekaligus bagian dari persiapan menuju PON 2028 NTT-NTB,” jelasnya.

Dia berharap event ini dapat mengangkat UMKM, melatih generasi muda dalam penyelenggaraan event internasional, dan memperkenalkan alam NTT ke dunia.

Melki menegaskan tidak ada kontribusi khusus dari pemerintah kabupaten/kota dalam biaya teknis penyelenggaraan. Namun, tiap daerah tetap diberi ruang untuk mengadakan penyambutan tamu sesuai tradisi lokal.

BACA JUGA:  Veronika Asadoma, Putri Alor yang Siap Harumkan NTT di Ajang Putri Indonesia 2024

“Semua teknis ditangani Pemerintan Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama Forkopimda, dengan dukungan JS dan MESA,” ungkapnya.

Gubernur Melki Laka Lena juga memastikan tidak menerima sponsor dari perusahaan geotermal di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Kritik dan saran sangat kami hargai untuk penyempurnaan acara di masa mendatang. Kami ingin semua pihak berkontribusi dengan semangat kolaborasi,” pungkasnya.***

error: Content is protected !!