KUPANG, HN – Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena meminta Petani jagung di NTT tak perlu khawatir soal pemasaran hasil panen.
Dia menegaskan pemerintah menjamin Bulog akan membeli jagung dengan harga minimal Rp5.500 per kilogram.
Melki mengatakan itu saat menghadiri peluncuran program Senator Peduli Ketahanan Pangan di Kelurahan Oenesu, Kabupaten Kupang, Sabtu 27 September 2025.
“Yang pasti untuk pemasaran, pemerintah pastikan akan bantu agar semua dapat dipasarkan dengan baik,” ujar Melki Laka Lena.
Mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini menyebut penanaman jagung bersama sejumlah anggota DPD RI merupakan simbol kebangkitan semangat swasembada pangan di NTT.
“Kita ingin membuktikan bahwa NTT yang sering dicap rawan pangan, sesungguhnya bisa menjadi lumbung pangan jika dikelola dengan strategi tepat, teknologi modern, dan dukungan semua pihak,” jelasnya.
Melki juga mengajak warga Oenesu dan Petani di NTT untuk tidak hanya menjual jagung mentah, tetapi mengembangkan produk turunan agar bernilai lebih tinggi.
“Saat ini hilirisasi itu penting. Jangan hanya menjual jagung dalam bentuk mentah, tetapi kembangkan produk turunan seperti tepung jagung, pakan ternak, hingga camilan sehat yang bisa dipasarkan lebih luas,” ungkapnya.
Dia menyebut sangat penting pertanian terpadu (tanaman pangan dan ternak), koperasi desa untuk pemasaran kolektif, serta keterlibatan generasi muda melalui pertanian modern.
Plt. Dirjen Lahan dan Irigasi Kementerian Pertanian, Ir. Hermanto, menyebut NTT memiliki lahan jagung seluas 112 ribu hektare dengan produksi sekitar 290 ribu ton. Produktivitas rata-rata mencapai 2,5–3 ton per hektare.
Menurut dia, Kementerian Pertanian bersama DPD RI sangat berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah agar mewujudkan swasembada pangan.
“Salah satunya melalui program strategis cetak sawah dan optimalisasi lahan dengan target 500.000 hektare untuk NTT tahun ini,” ungkap Hermanto.
Wakil Ketua DPD RI, GKR Hemas, menegaskan program ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam Asta Cita, khususnya mengenai kedaulatan pangan.
“Fokus kita pada jagung sebagai komoditas strategis yang memiliki peran vital, baik untuk pangan, pakan ternak, maupun energi alternatif,” ujarnya.
Kesempatan itu, ada sekitar 300 Petani hadir langsung. Secara simbolis, bantuan benih jagung dan alsintan diberikan kepada tujuh kelompok tani.
Pemerintah pusat dan Pemprov NTT bakal melakukan pendampingan, tidak hanya dilakukan saat pencanangan.
Pengembangan awal dilakukan di 50 hektare lahan di Kupang, kemudian diperluas ke 450 hektare di sembilan kabupaten lain.***