Hukrim  

Eks Rektor Undana Fred Benu Buka Suara Soal Dugaan Pungli Dana IKOMA di FKM

Fred Benu (Foto: Ist)

KUPANG, HN – Mantan Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Fred Benu buka suara soal dugaan pungutan liar (pungli) dana Ikatan Orangtua Mahasiswa (IKOMA) di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang.

Dana yang dikumpulkan selama beberapa tahun terakhir disebut mencapai lebih dari Rp2 miliar, namun diduga dikelola tidak transparan.

Sejumlah pihak menuding ada penyimpangan dalam pengelolaan dana IKOMA. Nama mantan Rektor Undana, Prof. Fred Benu, bahkan sempat terseret dalam perbincangan publik.

Namun, ia menegaskan tidak mengetahui maupun terlibat dalam dugaan pungli itu. “Saya tidak tahu. Silakan tanya Rektor,” ujar Prof. Fred Benu saat dikonfirmasi wartawan, Jumat 17 Oktober 2025.

BACA JUGA:  Terkuak! Voice Note “Rahasia” Marthen Konay Terbongkar, Paul Bethan Minta Hakim Bersikap Adil

Mantan Rektor dua periode itu menegaskan, selama dirinya memimpin Undana, tidak pernah menerima laporan resmi terkait dugaan pungli atau penyimpangan dana IKOMA di FKM.

“Saya tidak tahu apakah pihak Rektorat dulu sudah melakukan pemeriksaan atau belum. Silakan tanyakan ke Rektor Undana saja,” tandasnya.

Sumber internal kampus menyebut, dana IKOMA dikumpulkan dari orang tua mahasiswa dengan alasan mendukung kegiatan akademik dan fasilitas belajar.

Namun, dasar hukum pungutan tersebut tidak jelas, dan laporan pertanggungjawabannya tidak pernah dipublikasikan secara resmi.

BACA JUGA:  Modus Sewa Kendaraan, Pria di Kupang Malah Gelapkan Sepeda Motor

Sejumlah orang tua mahasiswa pun mengaku kecewa “Kami membayar iuran setiap tahun, tapi tidak tahu uang itu digunakan untuk apa. Kalau benar ada penyimpangan, itu sangat merugikan kami,” ungkap salah satu orang tua mahasiswa yang enggan disebut namanya.

Kasus ini juga menyeret nama Prof. Apris Adu, Dekan FKM yang kini tengah mencalonkan diri sebagai Rektor Undana. Publik menilai, isu dugaan pungli ini menjadi ujian serius bagi transparansi dan integritas kepemimpinan di Undana.

Beberapa akademisi menilai, persoalan ini harus diusut secara terbuka. “Kalau benar ada pungutan tanpa dasar hukum, itu pelanggaran serius terhadap prinsip tata kelola kampus yang bersih. Undana harus transparan,” tegas seorang dosen senior yang enggan disebut namanya.

BACA JUGA:  Fransisco Bessi Sindir Natalia Rusli: Baca Berita Jangan Cuma Judul

Hingga berita ini diterbitkan, pihak FKM maupun Rektorat Undana belum memberikan klarifikasi resmi. Namun, tekanan publik agar dilakukan audit dan pemeriksaan internal semakin menguat.

Isu dugaan pungli dana IKOMA ini kini menjadi ujian besar bagi Undana dalam menjaga integritas dan akuntabilitasnya sebagai kampus negeri terbesar di Nusa Tenggara Timur.***

error: Content is protected !!