Melki Titip Lima Agenda untuk Direksi, Bank NTT Jadi Tulang Punggung Ekonomi Daerah

Gubernur NTT, Melki Laka Lena (Foto: Ist)

KUPANG, HN – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) sekaligus Pemegang Saham Pengendali (PSP) Melki Laka Lena melantik Komisaris dan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah NTT (Bank NTT) di Aula Fernandez, Lantai 4 Kantor Gubernur.

Dalam arahannya, Melki Laka Lena mengingatkan Bank NTT harus menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi daerah.

Melki Laka Lena menyebut, kepengurusan yang baru tidak sekadar pergantian kepemimpinan.

Lebih dari itu, dengan pelantikan pejabat baru tersebut menjdi momentum penting untuk mempercepat transformasi tata kelola dan budaya kerja Bank NTT menuju lembaga keuangan yang sehat, inklusif, dan berorientasi pada kepentingan rakyat NTT.

Melki Laka Lena, mantan anggota DPR RI itu menambahkan, pelantikan jajaran baru ini merupakan tonggak penting transformasi Bank NTT yang harus diikuti dengan perubahan sistem, cara kerja, dan budaya organisasi.

“Transformasi Bank NTT bukan sekadar mengganti orang, tapi membangun sistem dan budaya baru yang berintegritas, transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat,” ujar Melki Laka Lena, Kamis (13/11/2025).

BACA JUGA:  Bank NTT Hadrikan Kantor Capem di Kantor Gubernur NTT

Menurut Melki Laka Lena, transformasi ini harus diwujudkan melalui kepemimpinan yang melayani, pengambilan keputusan berbasis data, serta strategi yang matang untuk menjadikan Bank NTT lebih tangguh dan kompetitif, baik di tingkat regional maupun nasional.

Melki Laka Lena menekankan lima agenda strategis yang harus segera dijalankan oleh direksi dan komisaris baru

Kelima angenda tersebut adalah pertama, menegakkan tata kelola yang disiplin dan berintegritas, dengan keteladanan pimpinan di setiap level. Kedua, menata kembali arah bisnis Bank NTT agar tumbuh sehat, berkelanjutan, dan berbasis potensi ekonomi daerah.

Ketiga, meningkatkan literasi dan inklusi keuangan hingga ke pelosok NTT, termasuk mempercepat digitalisasi layanan. Keempat, memperkuat permodalan dan manajemen risiko agar Bank NTT mampu bersaing secara nasional.

BACA JUGA:  Wakili FGD BPD 8, Plt Dirut Bank NTT Serahkan Bantuan ke Masjid dan Panti Asuhan Sultan Suriansyah Kalsel

Kelima, membangun komunikasi efektif antara manajemen baru, pemegang saham, dan masyarakat untuk memastikan seluruh kebijakan mencerminkan kepentingan publik.

Melki Laka Lena menyebut, Pemerintah Provinsi NTT sebagai pemegang saham pengendali akan terus mendukung transformasi Bank NTT. Bank NTT tidak saja menjadi simbol daerah, melainkan instrumen nyata pembangunan ekonomi NTT.

“Kami ingin memastikan Bank NTT hadir dalam denyut nadi pembangunan. Bank ini harus menjadi tulang punggung ekonomi daerah, mendukung pembiayaan UMKM, petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil di seluruh NTT,” ujar Melki Laka Lena.

Sisi lain, Melki Laka Lena juga memastikan tidak ada pejabat direksi atau komisaris lama yang dihentikan tanpa arah. Mereka yang telah purna tugas akan mendapat penugasan baru sesuai dengan kapasitas dan pengalaman yang dimiliki.

Melki Laka Lena mengajak seluruh pemegang saham, direksi, dan komisaris baru untuk menjaga soliditas, keterbukaan, dan gotong royong dalam membangun Bank NTT yang semakin membanggakan masyarakat NTT.

BACA JUGA:  Plt Dirut Bank NTT Sabet TOP CEO BUMD, Gubernur Melki Raih Penghargaan TOP Pembina BUMD 2025

“Mari kita kawal bersama perjalanan baru ini dengan kerja keras dan komitmen. Bank NTT harus menjadi bank yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat hingga ke pelosok,” ujar Melki Laka Lena.

Melki Laka Lena berharap, transformasi yang dimulai dari pucuk pimpinan dapat menembus hingga ke level operasional, agar semangat perubahan benar-benar hidup di seluruh cabang Bank NTT. Disamping, memastikan Bank ini hadir untuk masyarakat.

Adapun pelantikan itu dihadiri para pemegang saham, Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma, sejumlah bupati  serta pimpinan Forkopimda dan tokoh agama.

Pelantikan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Gubernur NTT, dilanjutkan dengan pengambilan sumpah/janji jabatan, pengukuhan oleh rohaniawan, dan penandatanganan berita acara sumpah jabatan.***