KUPANG, HN – Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Indonesia Nusa Tenggara Timur (Pengprov IPSI NTT) melakukan upgrading atau peningkatan kualitas untuk wasit, juri dan pelatih, Selasa 2 Desember 2025.
Kegiatan berlangsung di Hotel Emilia, mulai tanggal 1 sampai 4 Desember 2025, dan diikuti 51 peserta dari 14 kabupaten di NTT.
Ketua Umum IPSI NTT, Messerasi Ataupah mengatakan, kegiatan itu untuk mendorong perkembangan dunia silat di NTT, agar mencapai lebih dari prestasi yang sudah dicapai sebelumnya.
“Kita tahu persis prestasi silat di Nusa Tenggara Timur ini sekurang-kurangnya kita sangat dihormati di tingkat nasional,” ujar Messe.
Menurut dia, PON Bela Diri sebelumnya, ada sedikit kekurangan karena beberapa faktor yang sangat mendasar, terutama pemahaman tentang aturan atau regulasi yang baru.
Dia menyebut, pengetahuan tentang aturan baru ini sangat kurang. Fisik, stamina, dan jurus para atlet sudah bagus, tapi pemahaman teknis pelatih maupun atlet masih minim, sehingga terjadi kesalahan yang tidak perlu terjadi.
“Pengetahuan kita sangat kurang. Jadi saat ini kita harus segarkan pengetahuan kita tentang perubahan atau aturan silat yang baru ini,” jelasnya.
Dia menegaskan, jika para atlet tidak memahami dengan baik tentang aturan yang baru, maka semua persiapkan akan sia-sia.
“Kalau tidak paham aturan, maka cape saja yang ada. Sudah latihan capek dan pertandingan babak belur tapi akhirnya kalah karena tidak paham aturan,” ungkapnya.
Ketua panitia kegiatan menyebut kegiatan yang digelar untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) pelatih, wasit juri.
“Sehingga kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan wasit juri, pelatih, atlet dan penyelenggara pertandingan pencak silat,” ungkapnya.
Menurut dia, kegiatan itu juga sebagai bahan evaluasi karena terjadi perubahan aturan atau regulasi pertandingan yang terjadi secara nasional.
“Berdasarkan evaluasi beberapa kegiatan sebelumnya, secara aturan kita mengalami kebingungan menghadapi atlet yang sudah paham dan mengikuti aturan yang baru,” jelasnya.
Dia menambahkan, kehadiran para peserta tentu akan memberikan dukungan tersendiri untuk IPSI NTT yang lebih baik kedepan.
Diketahui, kegiatan itu diikuti 51 peserta dari 14 kabupaten/kota di NTT, mewakili berbagai perguruan seperti PD, PSHT, Bakti Negara, IKS, PO, dan Tapak Suci.***

