Pesan Viktor untuk Ayodhia, Jangan Biarkan Dirut Bank NTT Bertemu DPRD

Viktor Bungtilu Laiskodat (Foto: Eman Krova)

KUPANG, HN – Mantan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat mengingatkan pentingnya menjaga kerahasiaan dan kepercayaan masyarakat terhadap Bank NTT.

Dia menegaskan, bank sangat berbeda dengan perusahaan lain, karena yang dijual adalah kepercayaan kepada masyarakat.

Viktor menitip pesan kepada Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake untuk tidak membiarkan Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho bertemu DPRD.

“Pak penjabat, kalau ada undangan dari DPRD jangan biarkan Dirut Bank NTT bertemu DPRD,” ujar Viktor Laiskodat, saat acara Pisah Sambut di Aula El Tari, Jumat 8 September 2023.

BACA JUGA:  Menuju Bank Devisa, Bank NTT Tunggu Lampu Hijau dari OJK

Viktor Laiskodat menekankan bahwa DPRD harus memahami perbedaan antara bank dan Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD lainnya.

Bank NTT, kata Viktor, adalah lembaga kepercayaan masyarakat, dan ada potensi risiko jika kerahasiaan bank diganggu atau di publish.

Sehingga ia melarang Dirut Bank NTT untuk bertemu dengan DPRD, kecuali dalam rapat yang teratur dan terjaga kerahasiaannya.

“Bank itu beda dengan BUMD lain. Jadi saya larang Dirut bertemu DPRD, kecuali mereka taat aturan,” jelas Viktor Laiskodat.

BACA JUGA:  KASAU Fadjar Prasetyo Diangkat Jadi Keluarga Besar Tanah Biinmafo

“Kalau mau bertemu, bicara saja di dalam ruangan dan tidak boleh keluar apa-apa. Itu baru boleh. Karena ada kerahasiaan bank yang harus dijaga disitu,” tambahnya.

Viktor mengingatkan bahwa jika masyarakat sudah hilang kepercayaan terhadap bank, maka tentu bisa mengancam keberlangsungan bank itu.

“Kalau kerahasiaan bank itu terpublish, maka bank itu bisa bangkrut. Sebab bank ini menjual kepercayaan kepada masyarakat,” tegasnya.

Sehingga, sebagai bank devisa pertama dalam sejarah provinsi NTT, Viktor Laiskodat merasa tanggung jawab untuk menjaga kestabilan Bank NTT.

BACA JUGA:  Pemprov NTT Lelang 91 Unit Kendaraan Dinas

“Hari ini kita bersyukur, karena saya jaga seperti ini, Bank NTT dalam catatan sejarah sejak provinsi ini berdiri, baru pertama kali menjadi bank devisa,” ungkapnya.

DPRD, kata dia, boleh menggunakan hak yang dimiliki, namun harus memperhatikan batas – batas yang ada, untuk memastikan bahwa tindakan itu merugikan bank atau tidak.

“Karena itu saya minta DPRD boleh menggunakan hak tetapi harus tahu batas. Apakah ini menghancurkan atau tidak,” pungkasnya.***

error: Content is protected !!